japan fanfiction

Selasa, 14 Februari 2012

[HSJ] Wish You are My Love (story 4 ending)


Tittle: Wish You are My Love (story 4 ~ending~ )


Author :Fukuzawa Saya

Type:Minichapter

Chapter : Four- ending-

Genre: romance~

Fandom :JE

Starring : All Hey Say JUMP member`s ~ , Saifu Suzuki(OC) , Johnny Kitagawa(JE Owner), Dinchan (Oc)

Disclaimer : I don`t own all character , I suer ..hahahaha…Saifu Suzuki it`s my OC, Dinchan karakter kepunyaan mama saya ~.I love commend so please commend this story after you read , ne? thanks ^^ ~


Ending part ~…thanks for reading all chapter Minnaaaa-sannn…*deeply bow




“Kitagawa-san…apa baik kita membeiarkan Nona begini?apa tak sebaiknya kita segera menjemputnya pulang?”,Tanya Din , mereka tengah berbicara diruang kerja Kitagawa Johnny di gedung JE.



“Din-san..kau boleh menjemputnya besok dirumah orang itu  , seminggu kemudian aku akan mempertemukan Saifu dengan orang yang kujodohkan dengannya itu.”,jelas  Johnny Kitagawa ,”untuk sekarang..biarkan dia bersenang-senang..”


“tapi…”



“Din-san…aku tau kau mencemaskan Saifu,tapi biarkan saja ne,kau boleh pergi..”, kata Johnny-san.



“Baiklah..saya mohon diri..”,kata Din sambil sedikit menunduk, Din memang mencemaskan Saifu. Saifu sudah dianggapnya seperti adik sendiri, Din sudah menjaga Saifu sejak usia gadis itu masih 12 tahun, dan Saifu sangat mempercayai Din , dan Saifu juga menganggap Din sebagai kakaknya.



“semoga dia baik-baik saja..”, gumam Din sambil berjalan meninggalkan gedung JE diikuti 3 pengawal lainnya.












“yakin sudah tak ada yang tertinggal kan?”, Tanya Daiki, sudah 3 hari Saifu dirumah Daiki itu berarti dia harus pindah kerumah Yuto sekarang.



Semua member JUMP ada dirumah Daiki sekarang , masih mengobrol diruang tamu rumah Daiki, Daiki sebenarnya tak rela Saifu pindah kerumah Yuto, ditambah lagi Yuto mengatakannya padanya kalau dia menyukai Saifu.



“un..sudah semua kok…”,kata Saifu, Saifu juga sebenarnya tak mau pergi dari rumah Daiki. Dia merasa sangat nyaman disini.



“oh ya…Fu-chan,mau berangkat jam berapa? Sudah jam 7 malam..”,kata Yuto sambil melihat jam tangannya.



“eh?aku sih terserah saja…”,kata Saifu sambil menatap Yuto.



“sebentar lagi saja ya, aku masih ingin mengobrol bersama kalian..’,kata Daiki berusaha menahan Saifu dan Yuto.



Yuto menahan tawanya,”baiklah..”



Tak sampai lima belas menit, terdengar bel rumah Daiki dipencet seseorang . Ibu Daiki membukakan pintu , terdengar suara langkah 4 orang ditambah Ibu Daiki berjalan menuju Ruang tamu tempat member JUMP dan Saifu berkumpul.



 Saifu  terperangah melihat siapa yang datang.



“Nona..sudah waktunya anda pulang..”,kata Din yang kini berdiri dihadapan Saifu yang memandangnya kaget , para member JUMP juga tak kalah kaget.



Saifu mundur beberapa langkah,”aku tak mau pulang!!!”, seru Saifu histeris.



“Nona anda tak bisa menolak…”, Din menoleh menatap 3 pengawal laki-laki Saifu yang berdiri dibelakangnya,”bawa dia..”, kata Din tegas.



“chotto….”,Saifu berusaha mengelak dari cekalan 2 pengawalnya,”lepaskan aku !!”, serunya.



“Dai-chann!”,panggil Saifu.



Daiki dengan reflex memegang lengan Saifu,”jangan tarik dia..”, seru Daiki.


“tolong lepaskan tangan anda..”, seru Din.



“tidak..”, kata Daiki tegas.



“anda bisa dapat masalah kalau Kitagawa-san tau..”,ancam Din.



“Dai-chan..lepaskan tanganmu..”,kata Yabu .



“tapi..”



Saifu yang takut member JUMP akan mendapat masalah kalau dia berontak ,”lepaskan saja Daiki..”, gumam Saifu.



“eh??”



“tapi Saifu..”



“daijobu..ini memang sudah takdirku..”, Saifu tersenyum, “lepaskan tangan kalian dari lenganku,aku akan ikut kalian..tapi sebelum itu..Daiki taukah kau siapa orang yang kau sukai?”,Tanya Saifu.



“Saifu….jangan katakan..”,gumam Yabu.



Saifu tersenyum kearah Yabu  lalu sedikit mengangguk,lalu menatap Daiki yang berdiri dihadapannya ,menatapnya dengan pandangan sulit,”orang yang kusuka itu bernama Arioka Daiki..” 



“Eh??”, Daiki tak bisa menyembunyikan kekagetannya.



“kau tau?aku selalu datang ke konser kalian, aku selalu duduk dibangku VIP ,menatap kau dengan kagum…”, Saifu tersenyum,”entah kenapa aku selalu berharap kau juga akan menyukaiku..tapi sepertinya tak mungkin ya?”



“Nona..Kitagawa-san menunggu kita..”,ingat Din lagi.



Saifu menoleh menatap Din sekilas,”aku sangat senang bersama kalian..hontou ni arigatou gozaimasuta…kita tetap teman kan? Minna..?”,kata Saifu sambil menatap member JUMP 


“arigatou..”,lirih Saifu lagi, dia merasa air matanya akan mengalir.



“semoga kau mendapat wanita yang memang takdirmu….”,kata Saifu sambil mengecup pipi Daiki sekilas,”selamat tinggal…”, Saifu mulai berjalan, pegangan tangan Daiki ditangan Saifu mengendur sampai akhirnya tangan Daiki kehilangan lengan Saifu yang menghilang bersama para pengawalnya . 


Daiki hanya tak tahu, Saifu terus menangis .




“Daiki..”,panggil Yabu sambil menyentuh pundak Daiki yang masih berdiri ditempatnya tadi , tangannya seolah masih menggenggam lengan Saifu namun Daiki sadar Saifu sudah tak disini ,dia hanya memegang udara kosong .



“kenapa jadi begini??”,lirih Daiki,”Kou-chan??”, lirih Daiki lagi sambil menatap Yabu.




“ini..punya Saifu..”,kata Yuto sambil memberikan tas Saifu yang tertinggal, Daiki menerima tas itu.



“anou Dai-chan…aku tak benar-benar menyukai Saifu,aku hanya bercanda,aku dan yang lainnya hanya berniat menggodamu saja , gomen…..”,kata Yuto berusaha membuat suasana lebih baik.



Daiki tersenyum namun campur menangis,”baka…kukira aku harus bertengkar denganmu..”,kata Daiki sambil menangis.



“semangatlah ne?...”,kata Yuto .



“un..”,jawab Daiki walau dia tak yakin dengan jawabannya juga, baru kali ini dia jatuh cinta pada orang yang bahkan baru dikenalnya satu minggu.





“bagaimana Saifu?kau senang selama seminggu ini?”, Tanya Kitagawa-san yang duduk di ruang tamu rumah Saifu, Saifu baru saja sampai dirumahnya dan Kakeknya ituu sudah duduk diruang tamu bersama kedua orang tuanya.



Namun Saifu tak mengatakan apapun ,hanya diam sambil menunduk wajah sembab nya membuat orang tuanya ditambah Kitagawa Johnny tak mau bertanya lebih lanjut.



“Nona mari saya antar ke kamar anda..”,kata Din, Saifu tak menjawab apapun berjalan mendahului Din menuju ke kamarnya.



“pergilah..tinggalkan aku..”, kata Saifu sesaat sebelum dia menutup rapat pintu kamarnya, Saifu kembali menangis di dalam kamarnya . Dia tak pernah sesenang selama seminggu kemarin namuan tak juga pernah merasa sesedih hari ini.



Dia senang bisa mengatakan dia menyukai Daiki ,namun juga sedih karena merasa dia takkan pernah bisa bersama dengan Daiki.



Malam itu langit malam terasa lebih gelap dari biasanya, tak lama hujan turun meredam suara tangis Saifu.





“ya..Kitagawa desu, seminggu lagi kita akan mempertemukan mereka. Terima kasih atas bantuanmu,…”,kata Kitagawa Johnny sambil menutup telponnya.





Daiki duduk sambil memandang buku catatan Saifu, dia mulai membuka halaman demi halaman yang ditempeli berbagai fotonya sejak dia mulai jadi artis sampai sekarang, juga ada beberapa tulisan yang ditulis oleh Saifu.


Tentang perasaan Saifu, tentang Daiki yang terlihat lucu apapun yang bisa Saifu tulis tentang Daiki.



Daiki tersenyum , namun cairan bening mulai turun dari matanya, Daiki mengusapnya dengan tangannya,”Saifu baka…aku juga menyukaimu bodoh..”,kata Daiki sambil menatap tulisan disamping Foto Daiki yang masih baru beberapa minggu lalu diambil.



                                                                           Daiki Arioka Suki desu




 Satu minggu kemudian




“Okaa-san???apa-apaan sih? Aku kan baru saja pulang dari latihan? Kenapa mengajakku pergi sih? Aku mau istirahat..”, seru Daiki kesal karena ibunya memaksanya ikut kesuatu tempat, ditambah lagi dia ddisuruh mengenakan jas dengan rapi .



“kita mau kemana sih?”,Tanya Daiki bingung, ditambah lagi Ayahnya dan juga Daisuke yang juga berpakaian rapi, ibunya sendiri memakai Kimono.



“kau akan tahu nanti, jangan cerewet..cepat siap-siap..”,kata Ibu Daiki.




“Nona Saifu ini kimono anda…”kata Din sambil meletakkan sebuah kimono berwarna pink dengan corak bunga lili putih.



Saifu hanya memakai pakaian dalamnya sambil duduk didepan meja riasnya .Dia sudah pasrah dengan apa yang akan dilakukan Kakeknya.



“biar Saya bantu anda memakainya…”,kata Din.



Saifu hanya berdiri , ekspresi wajahnya tenang .



“Nona anda ingin makan sesuatu?anda belum makan sejak tadi siang..”,kata Din , namun Saifu hanya diam.



Din selelsai memakaikan Saifu Kimononya,lalu menyuruh Saifu kembali duduk di bangku meja riasnya, Din mulai mendandani Nonanya yang hanya dia dengan tatap tenang.



“anda tak senang dengan perjodohan ini?”, Tanya Din.



“kau tau jawabannya kan tanpa kujawab sekalipun..”,kata Saifu pelan.



“maafkan saya..”,kata Din



“daijobu…”



Din selesai mendandani Saifu , lalu memberikan Saifu Geta nya .



“Kitagawa –san dan orang tua anda sudah menunggu anda dibawah…”,kata Din lagi.



Saifu mematut dirinya di cermin ,lalu mualai berjalan meninggalkan kamarnya saat dia melewati Din dia terdiam sebentar menatap Din,”terima kasih untuk selama ini sudah selalu membantuku..aku sangat menyanyangimu..”,kata Saifu sambil tersenyum ,menyeka air mata yang keluar dari matanya dengan jarinya .



“saya juga sangat senang bisa menjaga  anda selama ini Nona…”,kata Din yang juga tersenyum ,merasa bahagia mempunya Nona yang sangat menyanginya itu.






“Okaa-chan…ngapain sih kita di restoran ini?”,Tanya Daiki bingung karena ibunya membawanya ke sebuah restoran traditional jepang yang terlihat mahal, mereka berada diruang yang cukup besar juga.



“Otouu-san? Kau menyewa tempat ini?”,Tanya Daiki.



“Daiki tenanglah sedikit..”, tegur Ibu ,”ah..dia datang…”,kata Ibu Daiki .



Tak berapa lama sepasang suami istri masuk , diikuti seseorang yang sudah lumayan tua, dibelakangnya seorang gadis yang memakai Kimono berwarna pink yang terus menunduk.Keempat pengawal gadis itu berdiri didepan itu.



Daiki terbelalak menatap orang yang sangat dia kenal itu,”Ki..Kitagawa –san?????Saifu???”, seru Daiki kaget.



Saifu mengangkat kepalanya, menatap Daiki dengan kaget,”Da..Daiki???”, Saifu menatap Kakek dan Orang tauanya dengan bingung,”apa maksudnya ini??”, Tanya Saifu bingung.




“jadi..orang yang dijodohkan denganku itu…Arioka Daiki??”,Tanya Saifu tak percaya namun campur senang juga.



“eh??jadi aku disini untuk dijodohkan dengan Saifu??”,Tanya Daiki.



“tentu saja..dasar bodoh..”,cibir Daisuke.



“tapi aku tak pernah dengar tentang ini..”,keluh Daiki.



“tentu saja kami merahasiakannya darimu..”,kata Kitagawa ,”semua ini kulakukan demi cucu perempuan kesayanganku..”,kata Kitagawa Johnny sambil menatap Saifu yang juga menatapnya.



“Ojii-sama…”


“Kakek akan berikan apapun yang kau inginkan , ingat itu kan Saifu?Kakek tau kau sangat menyukai Daiki…Ibu Daiki memberitahu kakek tentang kau yang berada dirumahnya, dan Daiki yang merawatmu saat kau sakit..juga Din memberitahukan kejadian saat dia menjemputmu dirumah Daiki..”,jelas Kitagawa,”itu mengapa Kakek yakin untuk menjodohkanmu dengannya..”



“Kitagawa –san..”, 



Kitagawa menatap Daiki,”bisakah kau menjaga cucu-ku?”,Tanya Kitagawa 



Daiki mengangguk yakin.



Saifu mengigit bibirnya, berusaha menahan tangisnya.



“Saifu…Kakek ingat saat menemukanmu waktu kau tersesat saat usiamu 10 tahun di tempat Kakek, Kakek menemukanmu yang menatap Daiki yang sedang berlatih dengan tatapan kagum..juga kau yang tersenyum setiap kali melihat …Kakek sangat menyukai senyummu yang lembut itu juga tatapanmu yang sangat lembut saat menatapnya..”



“Ojii-sama..”, Saifu mulai menangis ,lalu menghambur kepelukan Kakeknya yang membalas pelukannya yang menangis dipundak Kakeknya itu.



“Kakek ingin kau bisa bersama seseorang yang kau sukai, bagaimanapun orang itu..”,kata Kitagawa lagi.




“Ojii-sama..Arigatou..”, lirih Saifu.




Daiki tersenyum menatap Saifu , dia merasa begitu bahagia hari ini.



“kapan baiknya kalian ditunangkan? “, Tanya Kitagawa Johnny.



Yang lainnya mulai berfikir .



“ahh..”, seru Saifu tiba-tiba.



“kenapa Saifu?”, Tanya Daiki mewakili yang lainnya.



“sudah kuputuskan..pertunangkan kita  …”,kata Saifu.



“baiklah tanggal berapa?”,Tanya Johnny Kitagawa.



“15 April..ulang tahun Dai-chan…”,kata Saifu sambil tersenyum.



“kenapa hari itu ?”, Tanya Kitagawa Johnny.



“Karena aku ingin pertunangan ini, bisa menjadi kado untuk Daiki juga, untuk seseorang yang selalu kuharapkan menjadi cintaku..”,kata Saifu sambil tersenyum



“arigatou..”,  gumam Daiki sambil tersenyum.



“baiklah..sudah diputuskan….”,kata Kitagawa Johnny.



“ah..Kakek,kalau begitu aku dan Dai-chhan pergi dulu.Aku harus mengatakan pada member JUMP yang lain tentang ini..”, kata Saifu lalu pergi bersama Daiki.



“mereka memang cocok sekali ..”, gumam Ibu Daiki sambil menatap siluet Daiki dan Saifu yang berjalan menjauh.



“ya benar..Daiki beruntung bisa dipilih oleh cucu ku , hahahahaha..selanjutnya mari kita bicarakan lagi..”, kata Kitagawa Johnny.





“hei? Kenapa Dai-chan nyuruh kita kumpul di rumah Kou-chan sih? Memangnya ada apa?”,Tanya Yamada bingung sambil menatap member lainnya yang mengedikkan bahu mereka tanda tak tahu.



Tak berapa lama terdengar suara bel rumah Kouta Yabu dipncet seseorang.



“biar aku yang buka bu..”,kata Yabu lalu beranjak ke pintu depan,”itu pasti Daiki…”, gumam Yabu , dan benar saja , saat dia membuka pintu Daiki berdiri sambil tersenyum disampingnya Saifu juga tersenyum menatapnya.



“eh??Saifu???”, seru Yabu kaget.



“mana yang lainnya?”,tanya Daiki , Yanu menunjuk kearang ruang tamu namun masih menatap Saifu dengan kaget .



Daiki tersenyum lalu berjalan sambil menggandeng Saifu masuk ,menuju ruang tamu diikuti Yabu yang masih bingung dengan apa yang terjadi.



“Dai-chan ngapain kita disuruh..”,kata-kata Yamada terpotong ketika melihat dengan siapa Daiki datang.



“SAIFU??”, seru member yang lainnya kaget.



“kenapa ?Saifu kenapa bisa ada disini?”, Tanya Yuto kaget.



“Minna dengar !!..”, Daiki tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya,”AKU DAN SAIFU AKAN BERTUNANGAN!!”, seru Daiki dengan suara lantang saking bahaginya.



“HAH??????”



Daiki mengeluarkan buku catatan Saifu yang selalu dibawanya kemana-mana, lalu menunjukkan foto Daiki yang ditulis arioka Daiki Suki desu



“ah..itu..”, wajah Saifu memerah malu.



“Suzuki Saifu suki mou..”,kata  Daiki sambil memeluk Saifu.



“Dai-channn curangggg!!!”, seru yang lainnya iri.



Saifu terkekeh pelan melihat member JUMP yang lainnya, Daiki mennjulurkan lidahnya, lalu mencium pipi Saifu lembut membuat Saifu terdiam kaget.



“eh?”



“balasan saat kau mencium pipiku…”,kata Daiki.



Saifu tersenyum menatap laki-laki yang terus dicintainya selama 8 tahun itu, dan kini laki-laki itu akan terus berada disampingnya sampai kapanpun juga.




OWARIIIIII~~~~


Hahahaha..akhirnya tamat tamat TAMAT!!maaf kalau aneh atau apa gitu ..it`s just a fiction ! please leave some commend . ARIGATOU 

[HSJ] Wish You are My Love (story 3)


Author :Fukuzawa Saya

 Type:Minichapter 

Chapter : Trhee

Genre: romance~

Fandom :JE

Starring : All Hey Say JUMP member`s ~ , Saifu Suzuki(OC) , Johnny Kitagawa(JE Owner), Dinchan (Oc)

Disclaimer : I don`t own all character , I suer ..hahahaha…Saifu Suzuki it`s my OC, Dinchan karakter kepunyaan mama saya ~.I love commend so please commend this story after you read , ne? thanks ^^ ~





“sou..”, Saifu nampak berfikir,”kalau orang kusukai itu Yabu-san,apa kau mau denganku?”,Tanya Saifu sambil menatap Yabu dengan tatapan serius.



“eh???”



“Hahahahahahahaha….aku hanya bercanda kok..”,kata Saifu sambil tertawa .


“dasar kau ini…”,kata Yabu merasa malu karena dijahili oleh Saifu.



“sudah malam, tidurlah…”kata Yabu sambil beranjak pergi.



“orang itu ada di Hey Say JUMP..”, kata Saifu ,membuat Yabu menoleh menatap Saifu dengan kaget.



“hontou???”,Tanya Yabu tak percaya.



Saifu mengangguk,”bisa kau tebak siapa dia?”,Tanya Saifu.



Yabu  mulai berfikir berusaha menebak .



“dia yang paling sering kalian jahili ..tau kan? “,kata Saifu mulai memberikan clue.



Yabu seolah tau siapa yang Saifu maksud,”ahhhh..jangan –jangan dia…”



 “jangan sebutkan namanya…” kata Saifu sambil menempelkan telunjuknya didepan bibirnya.






“halo…kayaknya rencana kita untuk ngejahilin dia berhasil, dia percaya saja dengan omonganku tadi. Harusnya kalian juga lihat  wajah kagetnya,hahahahaha….”, seru seseorang pada orang disebrang telpon.



“hwaaa..pasti mukanya kaget sekali,hahaha…sudah kita lanjutkan besok saja, pokoknya kita harus ngerjain dia .sudah ya ..jyaa..”,kata orang disebrang telpon sambil menutup telponnya.





“hei kalian dengar?katanya cucu perempuan Johnny-san kabur saat dia kemari beberapa hari yang lalu..”,kata Taiga Kyomoto saat dia tengah berkumpul bersama member Hey Say Jump diruang latihan 



Para member berlagak tak tahu dan menanggapi perkataan Taiyo itu.



“hontou?”,Tanya Yuto .


Tak berapa lama Nakajima Kento datang menghampiri mereka,”hei kalian sedang apa?”,Tanya Kento lalu ikut duduk bersama mereka dilantai.



“kau tau tentang cucu perempuan Johnny-san yang kabur?”,Tanya Taiyou ke Kento.



“oh..maksudmu 3 hari yang lalu ya? Saat banyak satpam dan 4 orang pengawal cucu Johnny-san itu berjaga dipintu keluar?kudengar Johnny-san sangat khawatir dengan cucunya itu…”kata Kento.



“kira-kira kemana ya dia?tak mungkin masih di gedung JE ini kurasa,para staff dan satpam sudah mencari disetiap lantai tapi katanya tak ketemu..”,kata Taiyou ,member JUMP yang lain hanya mendengarkan perkataan Taiyou dan Kento.



“jangan-jangan dia dimakan hantu..”,kata Kento.



“Baka..”, seru yang lainnya.



“sudahlah..ayo latihan lagi..”,kata Yabu tak mau membuat pembicaraan ini tambah panjang.




Saifu memasukkan beberapa baju dan piyama bekas Kakak Yabu yang diberikan Ibu Yabu kedalam tas yang dipinjamkan Ibu Yabu.Dia akan menginap dirumah Daiki ,dan nanti malam Daiki akan menjemput Saifu dirumah Yabu.



Saifu melirik jam tangannya, masih jam 5 sore . Masih ada waktu beberapa jam untuk mengatasi rasa malunya .



“hufhht….Saifu Suzuki,kendalikan hatimu…”, gumam Saifu pelan lalu menatap buku catatannya yang ditempeli foto seseorang. Saifu tersenyum menatap foto dengan wajah tersenyum yang menurut Saifu sangat manis itu.



“suki da…”,gumam Saifu pelan.




“Daiki kau nampak tidak tenang..”, kata Yamada yang bingung melihat Daiki yang napak tak tenang sejak tadi.



“karena Saifu akan dirumahmu mulai malam nanti ya?”, tebak Inoo.



“eh??”, Daiki berusaha menenagkan dirinya yang gugup,”aku takut dia tak suka dirumahku…”, gumam Daiki.



“tenang saja..Saifu pasti suka dirumahmu kok..”,kata Yabu.



“hah?apa maksudmu?”,Tanya Daiki biingung.



“nani mo nai..gak ada maksud kok..” kata Yabu



“anou Yabu-kun, gimana kalau Saifu tinggal dirumahku dulu?”, Tanya Yuto membuat semua member menatapnya, Daiki menatap Yuto deengan pandangan kaget .



“kurasa Saifu juga tak keberatan..”, kata Yuto lagi.



“ja….Jangan !”, seru Daiki tiba-tiba,membuat para member Jump kini menatapnya.



“ma..maksudku ,aku sudah menyiapkan kamar untuknya,la..lagipula ibuku sangat ingin bertemu Saifu..”



“ibumu ingin bertemu Saifu?memangnya kau bilang ke ibumu Saifu itu..apa mu?”,Tanya Yuto sambil menatap Daiki dengan tatapan curiga.



“aku hanya bilang dia cucu Johnny –san kok, sungguh,,”,kata Daiki.



Yuto dan yang lainnya saling pandang seolah menahan tawa.



“baiklah, sesuai rencana Saifu akan dirumah Daiki mulai malam ini..”,putus Yabu.





Saifu menunggu dengan tidak tenang Yabu dan Daiki yang harusnya sudah samai dirumah Yabu, sudah jam 8 malam. Saifu sedari tadi duduk diruang tamu rumah kediaman Yabu dengan tidak tenang . 



Tak sampai lima belas menit,terdengar suara mobil Yabu memasuki garasi rumahnya. 



“tadaimaa..”, seru Yabu.



“ojamashimasu…”,seru Daiki yang berdiri dibelakang Yabu.



“okaeri..”, jawab Ibu Yabu dan Saifu yang datang menghampiri mereka berdua.



“Saifu mana barangmu? Aku akan masukkan ke mobil…”,kata Yabu, Saifu memberikan tas berisi baju ke  Yabu yang lalu menaruhnya di mobil.



Daiki dan Saifu saling tatap lalu tersenyum.



“maaf untuk merepotkanmu selama 3 hari kedepan..”,kata Saifu sambil sedikit membungkuk.



“ah..iie..,kalau begitu aku bantu Kou-chan dulu di mobil..”,kata Daiki, Saifu mengangguk.



“Saifu yakin tak ada lagi barangmu yang tertinggal?”tanya Yabu yang kembali dari mobil, sedangkan Daiki tetap menunggu didalam mobil.



Saifu memeriksa isi tas nya,”eh..buku catatanku..”,kata Saifu saat menyadari buku catatannya trtinggal dimeja kamar.



“Saifu-chan..bukumu..”,kata Ibu Yabu yang berjalan menuruni tangga sambil membawa buku catatan Saifu yang tertinggal.



“ah..arigatou..”,Saifu baru saja ingin memasukkan buku itu ke tas nya saat buku catatannya jatuh ke lantai,membuat sebuah foto terjatuh dari buku catatan itu.



Yabu dan Ibu Yabu melihat dengan jelas foto siapa itu,Saifu buru-buru mengambilnya dan memasukkannya kedalam tas.



“hhahaha..”,Yabu terkekeh geli,”sudah kukira kau menyukainya..”,kata Yabu.



Saifu terkekeh malu,”sou ne..”



“sudahlah ayo…”,kata Yabu lalu berjalan ke mobil diikuti Saifu.



“Saifu-chan..”,panggil Ibu Yabu.


Saifu menoleh,”ya?”



“mainlah kesini kalau sempat ya…aku senang kau ada disini,aku seperti mempunya anak perempuan kecil lagi..”,kata Ibu Yabu.



Saifu tersenyum,”un…dewa mata ne …”,kata Saifu .





“iya Kitagawa-san..dia akan disini selama 3 hari, hai..wakatta..”





“ibu tadaimaa…”, seru Daiki sambil menenteng tas Saifu, Yabu langsung pulang sehabis mengatar Saifu dan Daiki.



“okaeri..Suzuki Saifu-san desuka?”, Tanya Ibu Daiki.



Saifu mengangguk canggung.



“tottemo kawaii ..Daiki cepat taruh barang dikamar”,perintah ibu Daiki,”kau sudah makan Saifu-chan?”,Tanya ibu Daiki lagi, Saifu mengangguk.



“kalau begitu minum teh ya..”,kata ibu Daiki, Saifu kembali mengangguk. Ibu Daiki membawa Saifu keruang tamu, disana sudah ada Daisuke –Kakak Daiki, dan Ayah Daiki.



“ah..permisi..”,kata Saifu sedikit sungkan.



Daiki dan Ayah Daiki langsung berdiri,”silahkan duduk..”,kata mereka sedikit canggung juga.



“arigatou..”,kata Saifu canggung lalu duduk di sofa yang berhadapan dengan sofa yang diduduki Ayah Daiki dan Daisuke.



Daiki kembali dari kamar ,”kalian kenapa ?”,Tanya Daiki menyadari Ayahnya dan Kakaknya bersikap lebih sopan dari biasanya.



“hah?sikap kami memang selalu begini kan?”, kata Daisuke membela diri,


“usotsuki..”,gumam Daiki.



“dasar adik bodoh ..”,cibir Disuke namun Daiki nampak tak peduli ,”Saifu-chan..berapa usiamu?”,Tanya Daisuke .



“Daisuke..jangan mengangganggunya..”,kata Daiki mengancam.



“apa?aku kan hanya bertanya ne Saifu-chan?”,kata Daisuke, Saifu hanya  tersenyum menanggapi perkataan Daisuke.



“sudah malam..Saifu aku antar ke kamarmu..”,kata Daiki , Saifu mengangguk lalu beranjak berdiri menghampiri Daiki,”oyasumi..maaf kalau aku merepotkan kalian..”,kata Saifu sopan sambil sedikit menunduk kearah orang tua Daiki dan Daisuke lalu pergi bersama Daiki ke kamarnya.



“Okaa-chan..yakin gadis itu..?”,Tanya Daisuke sambil menatap ibunya yang tengah minum teh.



“memangnya kenapa?”,Tanya Ibu Daiki.


“dia manis sekali ya…beruntung sekali dia..”,gumam Daisuke sambil  tiduran membaca majalah.



“sou ne..dia memang sangat beruntung..”,kata Ayah Daiki.




“di ujung lorong itu ada kamar mandi..”,kata Daiki, Saifu mengangguk,”kunci kamarmu ya..jangan lupa tutup jendela, nah selamat malam..”,kata Daiki saetelah mengantar Saifu kedepan kamarnya.


“anou..”



“ya?”Tanya Daiki yang menatap Saifu.



“arigatou..”,kata Saifu sambil tersenyum.



Daiki ikut tersenyum, ent kenapa dadanya bergemuruh kuat,”douita..”



“oyasumi..Dai-chan..”,kata Saifulalu buru-buru mentup pintu kamarnya.


“eh??Dai-chan?”, Daiki seakan baru sadar Saifu memanggilanya dengan Dai-chan.




“Saifu…sarapan..”,kata Daiki sambil mengetuk pintu kamar Saifu, tak ada jawaban , Daiki memegang gagang pintu kamar Saifu.



Tak dikunci,”Saifu..aku masuk ya..”,kata Daiki lalu masuk kekamarSaifu,mendapati Saifu masih tertidur ditutupi selimut.



Daiki diam sebentar,lalu berjalan mendekati Saifu,”Saifu..sarapan,kau tak mau sarapan?”,Tanya Daiki, selimut Saifu sedikit tersibak, memperlihatkan wajah Saifu yang nampak sakit.



“eh???”



“Okaa-chan…, “gumam Saifu ,keringat membasahi tubuhnya .



“ya ampun..”, Daiki menempelkan tangannya kejidat Saifu ,”panas sekali…Okaa-san..!!”,panggil Daiki,Ibunya tak berapa lama datang menghampiri Daiki.






“iya..cepat panggil dokter!!”, seru Daiki panic.





“uhmm…”, Saifu membuka matanya, kepalanya masih terasa sedikit pusing



“eh”, Saifu melihat seseorang tertidur di pinggir kasurnya, Daiki.



“eh?”,Daiki mengucek ucek matanya,”kau bangun?”,Tanya Daiki yang masih belum sadar sepenuhnya



“jam berapa sekarang?”,Tanya Saifu



“jam 7 malam…”,kata Daiki sambil melihat jam tangannya.



“maaf aku merepotkanmu..”,kata Saifu ,”ukh..”, Saifu memegang kepalanya yang masih terasa pusing.



“tidurlah lagi…”,kata Daiki,”aku akan menjagamu..”,kata Daiki sambil tersenyum,”atau kau lapar?”,Tanya Daiki.



Saifu mengangguk malu-malu.Tentu saja dia lapar, dia belum makan apa-apa seingatnya sejak tadi siang ibu Daiki menyuapinya bubur.



“chotto..”, Daiki turun kelaintai bawah, kembali dengan nampan berisi semangkuk bubur, air putih dan obat Saifu.



“makan dulu,lalu minum obat,,”,kata Daiki,”nah..aaa..”,kata Daiki yang menyuapi Saifu bubur.



“eh??”



“ahh…”, wajah Daiki berubah memerah, begitu juga dengan Saifu ,”maafkan aku…”,kata Daiki salah tingkah.



“dai..daijobu..”,Saifu tersenyum,”tolong suapi aku..”,kata Saifu membuat Daiki menatapnya,lalu tersenyum.



Malam itu kecanggung Daiki dan Saifu menghilang, membuat  mereka semakin akrab .




Tsuzuku…tadinya mau ditamatin di ini chapter, tapi kayaknya kepanjangan mungkin. Nah..please read and leave some commend. ARIGATOU !
maaf ya anehhh