japan fanfiction

Selasa, 14 Februari 2012

[HSJ] Wish You are My Love (story 1)


Tittle: Wish You are My Love (story 1 )

Author :Fukuzawa Saya
Type:Minichapter
Chapter : One
Genre: romance~
Fandom :JE
Starring : All Hey Say JUMP member`s ~ , Saifu Suzuki(OC) , Johnny Kitagawa(JE Owner), Dinchan (Oc)
Disclaimer : I don`t own all character , I suer ..hahahaha…Saifu Suzuki it`s my OC, Dinchan karakter kepunyaan mama saya ~.I love commend so please commend this story after you read , ne? thanks ^^ ~




“Ojii-sama yamete kudasai!!Aku sudah bilang, aku takkan mau dijodohkan oleh siapapun dan dengan siapapun!!”, Seru seorang gadis berambut hitam panjang yang terlihat sangat manis dengan kaus berwarna kulit dan rok selutut berwarna pink soft .


 gadis itu terlihat tak terima dengan kepututsan kakeknya untuk menjodohkannya.


“Nona!hentikan …anda tak sepantasnya berbicara kasar pada Kakek anda.”, seru seorang  gadis yang berpakaian sangat rapi yang merupakan pengawal Saifu, tak hanya perempuan itu Saifu sebenarnya mempunyai 4 pengawal. 3 pengawal laki laki dan 1 pengawal perempuan yaitu Din.


“Din-san, biarkan saja cucuku yang egois ini meraung marah, karena bagaimanapun keputusanku tak akan bisa diubah, kau akan dijodohkan . Suka ataupun tidak…”, tegas Johnny Kitagawa , kakek Saifu.


Saifu Suzuki cucu perempuan Kitagawa Johnny , Saifu adalah anak dari anak perempuan Johhny Kitagawa .itu mengapa Saifu bermarga Suzuki yang merupakan nama Ayahnya.


Ayah Saifu adalah direktur di perusahaan Suzuki , itu mengapa Saifu Suzuki bisa dibilang kaya dan tak pernah kekurangan apapun , itu juga yang membuatnya egois ditambah lagi dia anak tunggal .


Saifu adallah cucu kesayangan Johhny Kitagawa, karena Saifu adalah cucu perempuan pertama di keluarga besar mereka.


Saifu mungkin keras kepala, tapi dia juga sangat cengeng .


Johnny selalu menuruti apapun kemauan cucu kesayangannya yang tak pernah diizinkannya untuk menjadi artis ataupun terlalu diliput media itu, namun entah mengapa untuk urusan perjodohan ini Johnny bersikeras dengan keputusannya.


“Ojii-sama !!!”, seru Saifu lagi, gadis itu nampak begitu frustasi . Terlihat sekali dia ingin menangis.


“Din-san..bawa Saifu pergi dari sini, aku tak mau anak didikku melihat cucu ku ini..”, kata Johnny Kitagawa akhirnya menyuruh Din untuk membawa pergi Saifu dari gedung JE , Johhny tak mau pembicaraan mereka lebih didengar seseorang, karena mereka tengah berbicara di lorong gedung.


“Ojii-sama !!”, rengek Saifu yang sudah menangis, namun Johnny langsung bergegas pergi menaiki lift bersama 2 pengawalnya.


“Nona.., Ayo pergi..”, kata Dinchan lembut sambil menyentuh pundak Saifu yang tengah menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya.





“hari ini latihan sampai jam 3 kan?”, Tanya Yamada.


“hmm..ya sepertinya begitu..”, kata Daiki cuek sambil mengunyah pocky nya berjalan menuju ruang latihan mereka, member lain sudah lebih dulu berada disana.


Sedangkan Yamada menyempatkan diri menjemput Daiki yang takkan bisa bangun kalau tak dipaksa .


“aku masih ngantuk ..”, gumam Daiki sambil menguap.


“ya ampun Dai-chan…kau sudah tidur sampai jam 10 pagi masih juga mengantuk?”, Tanya Yamada tak percaya.


Namun Daiki tak menjawab.


“Nona Saifu!!”, seru beberapa orang berpakaian jas hitam rapi, sebuah earphone tertempel dikuping mereka.


“kalian berpencarlah..kita harus menemukannya.”, seru salah satu dari mereka, satu-satunya perempuan dari 4 orang itu.


“kita bisa dapat masalah kalau Nona Saifu tak ditemukan..”,kata Perempuan itu lagi, 3 orang lainnya langsung berpencar sesuai perintah perempuan itu.


Perempuan tadi berjalan menghampiri Yamada dan Daiki yang terlihat bingung,”maaf..apakah anda melihat seorang gadis berambut hitam panjang yang memakai kaos warna kulit dan rok selutut berwarna pink soft?”, Tanya perempuan itu.


“eh?”


“maaf…kami tak melihatnya..”, jawab Yamada sopan.


“ah..baiklah. Terima kasih …”, kata Din sambil sedikit membungkuk,lalu berbicara pada earphonenya,”Takada , Makoto, Nakamatsu cari di lantai 1 dan 3 aku akan terus mencari di lantai 2 ini , tutup akses Nona untuk kelur dari gedung ini . Perintahkan satpam gedung ini untuk menjaga jalan keluar..”, seru Din sambil berjalan , Yamada dan Daiki saling pandang.


“Saifu..rasanya aku pernah dengan nama itu..”, gumam Yamada sambil berfikir.


“Yama-chan..sudahlah, yuk…”, kata Daiki sambil menarik Ymada yang masih nampak berfikir,”aku mau ke toilet dulu ..”,kata Daiki lagi.


“aku juga mau ke toilet, tapi...Saifu rasanya aku sering dengar nama itu..”,gumam Yamada.


Daiki tak mempedulikan Yamada lagi,lalu berjalan menuju toilet .


“hiks…hiks..”


“are? “, Daiki yang sudah masuk duluan ke toilet mendengar suara perempuan menangis ,”YAM A-CHAN!!’,teriak Daiki membuat Yamada yang memang sudah akan masuk toilet berlari menghampiri Daiki.


“ada apa??”,Tanya Yamada bingung.


“hiks..uhmm…”,


“dengar itu??”, seru Daiki yang ketakutan.


“ti..tidak mungkin ha..hantu kan??”, seru Daiki lagi.


“chotto..suara tangisnya ditahan tahan, seperti tak ingin ada yang mendengarnya.Lagipula ini masih siang, masa hantu??”, kata Yamada.


“kalau begitu kau yang lihat sana…”, kata Daiki.


“eehh??? Aku???”,Tanya Yamada tak terima,”kau saja!”, kata Yamada.


Daiki menggeleng kuat,”tidak!!telpon yang lainnya saja..,kalau ramai hantu takut kan?”,kata Daiki.


“ide bagus..”, yamada mengambil poselnya, menekan cepat nomer Yabu lalu menyuruh member yang lain untuk ke toilet di lantai 2 . Tak beberapa lama member yang lain masuk kedalam Toilet.


“ada apa Yama-chan,memangnya kalian mendengar suara perempuan menangis?”,Tanya Yabu mewakili member yang lain.


“ah..hai”,jawab Yamada.


“di toilet yang mana?”, Tanya Chinen.


“yang no 2 itu,mau lihat bersama?”, Tanya Daiki.


“Aku gak ikut-ikutan!”, seru Inoo.


“sudahlah…ayo lihat”, kata Yuto yang mendadak jadi berani, dia berjalan duluan ke depan pintu toilet no 2 itu.


Yuto mengetuk pintu itu,”siapa didalam?”,Tanya Yuto.


Namun tak ada jawaban .


“hei!jawab atau kami dobrak..”, ancam Yuya.


Mendengar ancaman itu, pintu terbuka. Semua member mundur beberapa langkah namun langsung menatap gadis manis berwajah sembab yang melihat mereka takut takut.


“gomen ne..aku membuat kalian takut..”, lirih Gadis itu dengan suara serak habis menangis.


“ahh…gadis ini”, seru Yamada tiba-tiba sambil memperhatikan pakaian gadis itu,”kau Saifu? Beberapa orang tadi mencarinya..”, jelas Yamada.


“eh chotto..Saifu? cucu Jonhny-san??”,seru Yabu tak percaya.


“tolong jangan berbicara dengan suara keras, aku tak mau pengawalku menemukanku..”, lirih Saifu lagi.


“ah.ba..baik..”, jawab semua member.




“jadi…kau kabur saat sedang naik lift untuk pulang bersama pengawalmu?”,Tanya Yabu , semua member menatap Saifu yang duduk didepan mereka.


Saifu mengangguk,”saat pintu lift mau menutup aku langsung lari, untungnya aku tak terjepit pintu lift…”, jelas Saifu.


“kau nekat sekali..”, seru Daiki.


“lalu …apa kami akan dapat masalah karena tidak memberitahukan pengawalmu tentang kami yang menemukanmu?”, Tanya Yuto sambil menatap Saifu.


“aku akan pergi..tapi, bisa pinjamkan aku baju kalian?aku tak bisa keluar dengan berpakaian seperti ini . Para pengawalku bisa menangkapku dengan cepat “


“kau punya tempat untuk dituju?”, Tanya keito.


Saifu mengigit bibir,”aku tak tau…”, Saifu menunduk ,”tapi..aku tak mau pulang “, kata Saifu bersikeras.

“kau ada masalah?”, Tanya Daiki.


“Ojii-sama..bersikeras menjodohkanku, walaupun aku tak mau..”, kata gadis itu sambil menunduk.


Para member mengangguk angguk mengerti.


“tunggu, berapa usia-mu? “, Tanya Yuya.


“18 tahun…”, jawab Saifu.


“sou..,baiklah. Kami akan membantumu, Chinen bisa kau pinjami dia pakaian? Kurasa ukurannya tak jauh berbeda denganmu..”,kata Yabu mulai member perintah pada member yang lain.


“eh..tapi aku tak bawa baju lebih..”, kata Chinen .


“pakai punyaku saja,sedikit kebesaran tak apa kan?”, tawar Daiki.


Yabu mengangguk, Daiki bangkit dari duduknya lalu membuka tasnya mengambil sebuah kaos putih dan sebuah celana jeans panjang .


“ini, pakailah diruangan ganti…”,kata Daiki sambil memberikan baju itu ke Saifu yang menunduk.


“arigatou…”, kata Saifu pelan, Daiki hanya tak tahu Saifu menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah


“un..douita..”.





“begini Suzuki-san..”, kata Yabu memulai pembicaraan mereka lagi sehabis Saifu ganti baju.


“jangan panggil aku begitu, panggil dengan namaku seperti tadi saja..”,kata Saifu.


“baiklah, kami tau kau tak punya tujuan …kami tak mungkin membiarkanmu luntang-lantung dijalan. Jadi kami memutuskan akan  membiarkan kau tinggal dirumah kami secara bergilir , untuk mencegah ada sesuatu yang tak diingankan. Kami tak tau sampai kapan kau ingin lari, tapi kau harus tetap kembali kerumahmu secepatnya .Bagaimanapun kami akan dapat  masalah jika ketahuan ..kau mengerti?”, Tanya Yabu.


Saifu mengangguk.


“ah..bagaimana dengan sekolahmu?”, Tanya Chinen.


Saifu tersenyum,”daijobu…aku sejak kecil selalu belajar dirumah dengan guru yang disewa oleh orang tuaku , jadi tak masalah..”


“itu kenapa kau tak punya teman kan?”,kata –kata Daiki entah kenapa menampar telak Saifu.


“Dai-chan..kau tak sopan..”, tegur Yuto.


“ehh..maaf, bukan maksudku..”, kata Daiki salah tingkah.


Saifu tersenyum,”Daijobu…maukah kalian jadi temanku?”, Tanya Saifu .


Member yang lain tersenyum ,lalu mengangguk.


“ariagatou…”,kata Saifu sambil tersenyum.




Tsuzuku~..hahaha, aneh kah? Neh gak? Aneh kali ye? Tapi pelase leave some commend..:3, thanks for reading ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar