japan fanfiction

Rabu, 24 Agustus 2011

Koukou de Ai (part 2 ending)


Title:Koukou de Ai (part 2 ending)
English Title: High School Love Story (2ending )
Author: Fukuzawa Saya
Type : Minichapter
Chara : Arioka Daiki (HSJ), Saifu Suzuki (OC), Yabu Kota (HSJ),Wazuka Arishima ( OC), Aoi Kujyou (OC) , and some other character yang pada lewat dan pada ngambil dialog.xD
Rating : PG ß (?)
Genre : Romance as always..bisa apalgi coba gw???hahahah

Part 2 of the gaje fanfictt hahaha…


“Fu-chan..”,

Saifu menoleh melihat siapa yang memanggilanya itu, dia lagi , pikir Saifu malas lalu langsung berjalan saja terus menyusuri lorong kelasnya tanpa memdulika Yabu yang memanggilnya , Yabu terkekeh …Gadis ini menarik ,pikirnya.

“Fu-chan..saat karya wisata nanti duduk sebangku denganku yuk di bis…”,kata Yabu sambil berjalan disamping Saifu yang tak mengubrisnya.

“sebangku?yang benar saja???lagipula tak mungkin..bisa anak kelas 2 dan kelas 3 kan berbeda.”,piker Saifu.

“Mau yah?”,kata Yabu lagi.

Saifu tak menajawab,terus berjalan memasuki kelasnya diikuti Yabu dibelakngnya. Saifu berhenti didepan pintu kelasnya saat dilihatnya Daiki dan Riisa sedang ngobrol.
“sepagi ini mereka sudah bercanda seperti itu..menyebalkan..”,piker Saifu kesal,entah kenapa Saifu kesal..padahal dia kan tidak punya hak untuk kesal toh Daiki bukan siapa-siapanya, memilih melanjutkan jalannya lalu duduk dibangkunya diikuti Yabu yang lalu menarik bangku disebelah Saifu lalu duduk disamping Saifu terus mengajak Saifu bicara.

“Fu-chan..saat karya wisata kau buat bentou untukku ya?”.pinta Yabu lagi.

“senpai..maaf, tapi tolong jangan begitu..”,tolak Safu halus, merutuki ..kenapa juga Wazuka dan Aoi belum juga dating?kalau mereka sudah datng kan dia bisa pergi bersama mereka berdua dan tidak diganggu oleh Senpainya yang satu ini.

“ne..Fu-channn…”, kata Yabu lagi sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Saifu yang sontak menjauhkan wajahnya saat wajah Yabu mendekat.

Daiki menggeram pelan saat melihat Yabu mendekatkan wajahnya ke Saifu,

“Dasar playboy kampungan..”,gumam Daiki geram , dan Yabu bisa mendengar itu membuatnya sontak menatap Daiki , mereka saling tatap sinis.seluruh eksistensi dikelas itu menatap kearah dua orang yang saling tatap sinis itu,sedikit waswas karena Daiki itu sedang ribut dengan seorang kakak kelas, dan lai dengan Yabu yang punya reputasi lumayan buruk disekolahnya itu.

“lalu kau apa?laki laki berwajah manis kan?jangan ikut campur urusankulah..urus saja pacarmu itu.,.”, kata Yabu sambil menunjuk Riisa .

“HAH??pacar??aku?”,kata Riisa bingung sambil menunjuk dirinya sendiri.

“ya kaulah..siapa lagi??masa aku??”,kata Yabu menanggapi kekagetan Riisa itu.”ah sudahlah..Fu-chan..saat karya wisata kita jalan bersama ya?”,kata Yabu lagi.

“Tidak akan!!”,seru Daiki yang kini menarik tangan Saifu , membuatnya berdiri dengan sekali tarikan.
“hoo….si laki laki manis ini..ternyata cemburu..ya..”, ejek Yabu ,membuat Daiki semakin kesal saja.

“aku tak cemburu!!”elak Daiki.

Yabu bangkit, lalu mengambil alih lengan Saifu yang di pegang Daiki dengan tarikan yang sedikit memaksa membuat lengan Saifu terasa sedikit sakit karena ditarik.Daiki mencoba menarik kemabali tangan Saifu , namun Yabu langsung menarik Saifu kebelakang tubuhnya, Daiki menatap Yabu geram.

“jangan sentuh dia semaumu..kembalikan.!!”, kata Daiki geram.

Saifu menatap Daiki, di dalam hatinya di senang Daiki melindunginya ..namun disisi lain dia bingung.kenapa Daiki begitu marah Yabu mendekatinya? Apa Daiki menyukainya?

Yabu mencondongkan tubuhnya ke Daiki,”maa ne..aku menyukainya..kau juga menyukainya kan?”,kata Yabu , menatap Daiki dengan sinis.

“Aku tak menyukainya!!”, elak Daiki lagi, “lagipulan..kenapa aku harus menyukai gadis kasar seperti dia??”, seru Daiki spontan . Saifu membeku ditempatnya, entah kenapa hatinya terasa sakit Daiki mengatakan hal seperti itu, Yabu menoleh menatap Saifu yang nampaknya ingin menangis itu.

“kalau begitu ..dia kuambil pun gak masalah kan?”, kata Yabu lalu menarik lengan Saifu itu , namun tangan Daiki menarik sebelah lengan Saifu

“lepaskan dia..!”, kata Daiki sambil menatap Yabu kesal,Daiki mencengkram erat lengan Saifu itu.

“lepaskan aku..Daiki”,kata Saifu pelan.

Daiki menatap Saifu,”apa maksudmu??dia yang harusnya melepaskan tanganmu kan??”,kata Daiki kesal.

Saifu berusaha melepaskan cengkraman tangan Daiki itu sambil menunduk ,berusaha  menahan air matanya yang kan jatuh itu.

“lepaskan aku..”,lirih Saifu lagi.

“Tidak!!”

“lepas!!,”

“Tidak!!”

“lepas”,kata Saifu lirih.

“kubilang Tidak!!ya TIDAK!!kau dengar kan??!!suruh dia yang lepaskan pegangan tangannya di lenganmu!!”, seru Daiki kesal.

“LEPAS KUBILANG!!”, Seru Saifu sambil menatap Daiki , Daiki terperangah menatap Saifu itu..wajah Saifu yang berlinang air mata..Saifu menunduk lalu berlari meninggalkan kelasnya .

Yabu menatap Daiki,”kau membuatnya memangis loh..jadi, jangan dekati dia lagi ya?”,kata Yabu pelan namun dengan intonasi suara yang mengintimadasi , namun nampknya Daiki tak takut.Yabu meninggalakan kelas 2 D meninggalakan seluruh kelas yang kini sedang berbisik bisik tentang kejadian yang baru saja mereka lihat, Daiki masih berdiri ditempatnya tadi , hanya diam saja sambil menunduk. Riisa menghampiri Daiki itu, menyentuh pundak Daiki.

“Daiki..daijobu ka?”,Tanya Riisa .

Daiki menggeleng tanpa bicara apapaun ,lalu duduk dibangkunya.



“ah..Fu-chan ternyata disini..”, gumam Yabu saat menemukan Saifu yang tengah duduk memeluk lutu di atap sekolah, dia masih terisak isak..namun berusaha menyembunyikan wajahnya yang sembab itu dari Yabu.

Yabu mengusap usap kepala Saifu mencoba menenangkan Gadis itu, tak seperti baisanya..nampaknya Yabu benar benar tertarik dengan Saifu ini. Dia merasa benar benar ingin menajaga gadis polos ini.

“Fu-chan…berhenti memangis ya?..”,kata Yabu menoba menenangkan Saifu.

“Senpai..tinggalkan aku sendiri..”.kata Saifu sambil terisak.

“maa ne..mana mungkin aku meninggalkanmu ?”,kata Yabu ,lalu menarik Saifu kepelukannya”,sekarang menagis juga tidak apa apa kok..keluarkan semua kesedihanmu Fu-chan..”,kata Yabu lembut sambil mengelus elus kepala Saifu itu.

Saifu menyerah, dia menuruti perkataan Yabu itu..untuk sesaat Saifu merasa Yabu adalah orang yang tepat untuk dijadikan sandarannya, Saifu mempercayai dekapan plaboy itu ..walau dia tak tahu..apa dia hanya akan menjadi koleksinya saja atau Yabu benar benar menyukainya..untuk saat ini, Saifu hanya mempercayai Yabu itu.

“ne Fu-chan..”,panggil Yabu setalah Saifu berhenti menangis, bel masuk sudah berbunyi 30 menit yang lalu..tapi mereka berdua tidak juga masuk kekelas.

“uhm..nani?”,Tanya Saifu.

“Ayo ikut aku..”,kata Yabu sambil tersenyum.



Daiki melirik bangku Saifu dengan tidak tenang, jam pelajaran pertama sudah mulai sejak 30 menit yang lalu..tapi Saifu belum juga menunjukan batang hidungnya sejak keributan tadi pagi..membuat Daiki cemas setenagh mati, apalagi tadi dia berkata seperti itu tentang Saifu..wajah Saifu yang menangis tadi membuat Daiki tambah tidak tenang saja.

Dukk.

Daiki menoleh karena Yamada yang duduk tepat dibelakangnya menendang bangku yang tengah dia duduki,Daiki menoleh menatap Yamada itu.

“apa sih?”,Tanya Daiki jengkel.

“dasar kau bodoh..kau pasti bakal nyesel Dai-chan..kau harus minta maaf padanya.”,kata Yamada.

Daiki mendengus lalu kembali menatap kearah papan tulis , mencoba berkonsentrasi dengan penjelasan Sensei di depan walau kenyataannya dia tak konsentrasi sama sekali, Daiki menatap bangku Saifu yang kosong lagi,

“gomen ne..”,lirih Daiki pelan.




“kenapa kita kesini Senpai?” ,Tanya Saifu bingung, karena Yabu membawanya ke bukit belakang sekolah. Mereka hanya duduk duduk saja sambil menatap kearah kota yang terlihat jelas dari atas bukit itu, juga sekolah mereka.

“tak apa..hanya saja, kalau akau sedang stress atau apa ..aku selalu disini , melihat kota dari atas bukit ini..tapi,lebih indah terlihat saat malam sih, karena akan banyak lampu yang menyala,jadi terlihat seperti bintang.

“sou..”

“bagaimana menurutmu?maksudku tentang tempat ini..”,Tanya yabu ,”ah..kau gadis pertama yang kuajak kemari, ah..tidak, kau orang pertama yang kuajak kemari”,kata Yabu lagi.

“tempat ini bagus..”,Saifu menatap lurus kedepan ,”dan tenang..”, kata Saifu lalu merebahkan dirinya diantara rerumput .

Yabu tersenyum menatap gadis yang kini tengah menatap kearah langit itu,

“wangi rumput..”,gumam Saifu pelan.

Yabu terkekeh,”kau suka wanginya?”,Tanya Yabu.

“hmm….wanginya sedikit menenangkan..”,jelas Saifu.

Yabu terkekeh, gadis itu terlihat makin unik dimata Yabu,”sou ne..”, Yabu ikut membaringkan dirinya disebelah Saifu yang masih menatap kelangit.

Saifu bangkit, duduk dirumput sambil memeluk lututnya, Yabu mengikuti gerakan Saifu itu..ikut duduk disamping Saifu,

“Arigatou ne..aku tak sedih lagi hehe..”,kata Saifu sambil tersenyum manis kearah Yabu walau wajahnya masih terlihat sembab.

Yabu mengangguk,”un…tersenyumlah, kau tidak cocok menangis..”,Yabu mengacak rambut Saifu pelan,” jangan sedih lagi ya..”,kata Yabu lagi.

Saifu tersenyum menatap Yabu itu, Yabu memang baik..tapi saying..Saifu tak merasakan hal yang berbeda saat bersama Yabu, beda saat dia bersama Daiki.




Saifu mengayuh sepedanya menyusuri jalan pulang kerumahnya, hari ini akhirnya dia benar benar bolos dari sekolah…saat akan pulang dia dan Yabu kembali kesekolah untuk mengambil tas ..tapi tas Saifu sudah tak ada ..Mika bilang Daiki yang membawanya. Yabu tadinya ingin mengantar Saifu , tapi kan Saifu naik sepeda ..maka dari itu Saifu menolak mengingat rumah Saifu dan Yabu yang berlawanan arah dan lagi rumah Saifu cukup jauh dari sekolah .Saifu berhenti ketika dia melihat sosok Daiki yang tengah menyender di depan dinding pagar rumahnya ,

“Saifu..”,oanggil Daiki pelan saat dia menoleh dan mendapati Saifu sedang menaiki sepedanya,Saifu tersenyum canggung.

Daiki berjalan mendekati Saifu,lalu menyodorkan tas Saifu,”ini..tasmu.”,kata Daki sedikit canggung.

Saifu mengambil tas nya ragu-ragu ,”arigatou..”,kata Saifu.

Daiki tersenyum ,”maaf un..” ,kata kata Daiki terpotong karena tiba tiba keitai Saifu berbunti karena ada telpon masuk, Saifu mengankat telpon itu.

“moshi moshi..Yabu Senpai?un..aku sudah sampai rumah..hai, terima kasih untuk hari ini..”,kata Saifu sambil tersenyum.

Daiki menatap dengan tidak suka wajah Saifu yang tersenyum saat berbicara dengan Yabu ditelpon, lalu tanpa berkata apa apa lagi Daiki meninggalakn saja Saifu itu , Saifu menatap Daiki yang berjalan menjauh dengan sedih .lalu menatap kearah langit sore yang berwarna kuning keemasan, mendongakkan wajahnya ..agar air matanya tak jatuh lagi, baru dia sadari,dia begitu menyukai Daiki .

“bodoh..”,kata Saifu sambil mengusap air mata yang keluar dari matanya itu.




2 minggu kemudian

“Saifu-chan..”,panggil Yabu lalu duduk dibangku sebelah Saifu, hari ini mereka akan karya wisata ke Kyoto, harusnya Aoi yang duduk disebalahnya saat ini..tapi kenapa malah Yabu yang kini duduk disebelahnya, lagipula dimana Aoi?

“Yabu senpai..bangku ini punya temanku..”,kata Saifu.

“aku sudah minta tukar tempat kok..”,jelas Yabu.

“lalu temanku duduk dimana?”,Tanya Saifu.

“oh..dia dan pacarnya duduk dibangku bus kelas 3 ,aku yang meminta izin pada guru untuk pindah tempat..sudahlah tenag saja . ne?” ,kata Yabu santai,lalu membuka sebungkus senbei yang dibawanya ,lalu mulai memakannya,”kau mau?”,Yabu menawarkan senbeinya.

Saifu menggeleng, “tidak..terima kasih”,kata Saifu sambil tersenyum simpul.

Daiki yang duduk dibangku tepat dibelakang Saifu tentu saja panas mendnegar pembicaraan Yabu dan Saifu yang duduk didepannya itu, mencoba tak peduli dan melihat keluar jendela bus .



“ah sampai….”,kata Yabu begitu mereka semua samapai di tempat tujuan, “Fu-chan ayo jalan jalan denganku”,kata Yabu yang sudah menarik tangan Saifu.

“Hei!!Yabu Kouta!!dengarkan instruksi dulu!”,kata sang Guru pembimbing menahan Yabu yang sudah akan membawa Saifu pergi.

“Sensei..ini kan karyawisata..biarkan kami bersenang senang..”,keluh Yabu.

“Sudah jangan membantah..”,kata Guru pembimbing lalu mulai memberikan pengarahan pada murid murid, Saifu memerhatikan dengan serius sedangkan Yabu malah menatap kearah lain Nampak malas mendengarkan pengarahan dari si Guru pembimbing.

“nah silahkan kalian berjalan jalan..tapi ingat,jangan sampai tersesat ya..”,kata Guru pembimbing mengakhiri pengarahannya, anak anak mulai berkelompok, Wazuka dan Aoi yang baru saja akan menghampiri Saifu langsung ditahan oleh Yabu.

“eits..kalian tak bisa membwanya, dia mau jalan bersamaku..”,kata Yabu.

“ehhh??”,seru Aoi dan Wazuka protes.

“Senpai..tapi aku..”,

Saifu tak lagi bisa melawan karena tangan Yabu yang sudah menarik lengannya.Saifu hanya bisa menatap Aoi dan Wazuka dengan wajah meminta maaf, Aoi dan Wazuka mengangguk mengerti.

“Daiki..mau kemana kita?”,Tanya Riisa, tak menjawab..Daiki malah berjalan mengikuti arah Yabu dan Saifu berjalan.Risa tersenyum ,

“sou ne…ganbatte ne Dai-chan..”,gumam Riisa pelan lalu berjalan jalan sendiri.



“kau ingin takoyaki?”,Tanya Yabu.

Saifu berfikir sejenak, lalu mengangguk

“tunggu disini , aku beli dulu..”,kata Yabu lalu berlari ke kedai Takoyaki, Saifu memandang Kyoto yang ramai oleh pengunjung , tersenyum..saat dia membalikan badannya, Daiki sudah ada didepannya menatapnya.

“Da..iki?”

Daiki tak mengatakan apapun, langsung menarik tangan Saifu berlari pergi.



“eh..?kemana Saifu?”,gumam Yabu bingung mencari cari sosok Saifu, namun tak ditemukannya sosok gadis itu.Yabu melihat sosok Saifu dan Daiki yang tengah berlari, sudah cukup jauh memang namun Yabu tetap mengejar sosok mereka berdua yang tenagh berlari itu.


Saifu dan Daiki terengah engah, Daiki membawa Saifu kebelakang kuil yang sepi . Saifu menatap Daiki bingung sambil terngah engah karena habis berlari.

“Daiki..kenap..”

Kata kata Saifu terhenti,menatap kaget Daiki yang kini tengah merengkuh wajahnya dengan tanganya ..bibir Daiki menempel erat di bibir Saifu.

Beberapa saat kemudian Daiki melepaskan ciumannya itu, wajah Saifu berubah merah..menatap Daiki dengan tidak mengerti.

“kena..pa?”Tanya Saifu terbata bata.

“suki dakara…”,kata Daiki pelan.

“eh?”

“maakan aku..aku, aku tak bermaksud mengatakan hal itu saat aku dan Yabu senpai bertengkar..aku, maaf..aku membuatmu menangis waktu itu..maafkan aku..”,kata Daiki sedikit terbata bata , kedua tangannya mengenggam erat tangan Saifu .

Saifu tersenyum , air matanya jatuh ,”arigatou..”,kata Saifu pelan.

“kau menangis..”,Daiki mengusap air mata Saifu,” gomen ne..aku laki laki yang jahat..kau tak mungkin menyukaiku”,kata Daiki pelan.

Saifu menggeleng,”tidak..aku suka padamu Daiki..”,kata Saifu sambil tersenyum walau air mata masih menggenang dipelupuk matanya.

“eh..hontou?”Daiki Nampak kaget ,

Saifu tersenyum ,”aku tak tahu..tapi,aku menyukaimu..”,kata Saifu lagi.

Daiki memeluk tubuh Saifu erat ,”arigatou…”,kata Daiki , dia sungguh senang hari ini.

“eh tapi..kau tak punya hubungan apa apa kan dengan Yabu senpai?lalu apa yang kalian lakukan sata kalian bolos waktu itu?jelaskan padaku”,kata Daiki dengan wajah merajuk membuat Saifu terkekeh pelan.

“kuceritakan nanti..”,kata Saifu .

Daiki tersenyum ,mengangguk lalu kembali memluk tubuh Saifu yang membalas pelukannya itu,

“hari ini..langitnya cerah ya..”,kata Saifu pelan sambil menatap kearah langit yang terasa lebih cerah untuknya hari ini.



Yabu yang sedari tadi menatap adegan Saifu dan Daiki itu tersenyum ,

“maa ne…sialnya aku, saat aku benar benar serius sama Saifu itu, aku yang malah ditinggalkan..ah sudahlah..”,gumam Yabu ,

“eh..Hai..siapa namamu?”,Tanya Yabu pada seorang gadis yang baru saja lewat didepannya bersma teman temannya, nampaknya Yabu belum juga bisa meninggalkan kebiasaannya menggoda wanita



"ne Dai-chan ..kita mau kemana ?",tanya Saifu.

"kemana saja..asal bersamamu..",kata Daiki mantap sambil menggandeng tangan Saifu erat.





OWARI!!!aneh ih..hahahaha but please leave some comment

Tidak ada komentar:

Posting Komentar