japan fanfiction

Kamis, 23 Juni 2011

Two Love Story (part 5)

Title        : Two Love Story (part 5)
Chara     :  Yamada Ryosuke (HSJ ), Ryutaro morimoto ( HSJ ),  Chinen Yurii (HSJ),Saifu Suzuki (OC) , Aoi Kujyou (OC) , Kimura Mineko (OC) , dan segelintir orang yang bakal lewat ( a.k.a figuran xD .wahahahahahaha)
Author   :Saifu
Story Idea: Aoi
Genre : Romance  ...

Part 5..gomen lamaaaaaaaaaaaaaaa*siapa juga yang nuggu lanjutannya?hahaha..saya abis negbolang naik turun gunung..capek euy..bkin skot jantung pula..but asikkkk~…hahaha



Aoi melirik ryu kesal..namun ryu tampak tidak peduli. Saifu tidak ikut 2 jam pelajaran pagi ini , dia menangis sesunggukan di kamar mandi . dia sungguh kecewa dengan ryu. Terang saja..dia yang sudah bahagia karena bisa merasakan ryu-chan nya yang dulu , namun harus kecewa karena dengan alas an yang tidak jelas ryu kembali lagi seperti dulu..menjadi anak yang seenaknnya dan berandalan. Wajah saifu yang sembab ditambah lagi air matanya yang terus keluar membuatnya tidak mood untuk mengikuti pelajaran..maka dia pergi ke ruang uks bersama Aoi , saifu hanya diam lalu tiduran di kasur ruang uks , Aoi mengatakan bahwa saifu tidak enak badan dan kalau sakit saifu memang suka menangis kepada guru uks , Aoi berbohong seperti itu karena alas an saifu menangis karena ryu sangat membuatnya kesal .Saifu bahkan hanya tiduran meringkuk dikasur uks tanpa bicara sedikitpun, hanya isakan isakan kecil yang terdengar dari mulutnya.Aoi memutuskan pergi saja ke kelas meninggalakan saifu yang masih terisak di kasur uks.


Saat istirahat , Aoi dan chinen masuk kekelas dengan saifu yang menunduk..wajahnya sembab . aoi dan chinen duduk disamping saifu yang hanya diam , chinen menusap usap punggung saifu mengatakan `dia tidak usah memperdulikan ryu` , lalu beranjak ke kantin membelikan saifu teh kaleng. Aoi makin terlihat awas pada ryu yang sedari tadi melihat kearah saifu namun langsung menoleh kearah lain begitu Aoi memergokinya tengah memandangi saifu.Aoi mendengus kesal,lalu berusaha menutupi wajah saifu dari mata ryu yang menatap saifu , ryu menghela nafas panjang lalu berjalan keluar kelas..mata Aoi yang awas mengikuti setiap langkah ryu yang keluar dari kelas sam[ai akhirnya mengilang di balik pintu.Aoi menatap saifu

``kau harus benar benar melupakannya kurasa.``,kata Aoi . saifu tidak menjawab ,hanya diam saja.






Daiki tampak tidak tenang mengerjakan tugas kuliahnya dirumah . sesekali melirik jam dinding yang ada dikamarnya, entah kenapa dia merasa ada hal buruk yang terjadi dengan saifu ..itu sebabnya dia tidak tenang.

``sebentar lagi saifu pulang ``, gumam daiki pelan. Daiki yang merasa cemas memutuskan akan menjemput saifu ke sekolahnya, dia mematikan laptopnya..mengambil jaketnya lalu berjalan pergi menuju kesekolah saifu.






``ayo pulang saifu..``, ajak Aoi , saifu mengangguk lalu berjalan mengikuti Aoi dan chinen yang berjalan disampingnnya.ryu sedari tadi sebenarnya berjalan di belakang saifu , chinen dan aoi . namun mereka bertiga hanya diam saja, saifu dan aoi baru saja keluar dari gedung sekolah mereka ketika mereka melihat sosok daiki yang berjalan dengan wajah cemas menghampiri mereka bertiga.

``daiki-san..``, panggil Aoi , saifu yang sedari tadi menunduk mengangkat wajahnya menatap daiki.chinen tampak bingung menatap daiki, dia tidak mengenal orang ini.

``dai-chan..``panggil saifu lirih . daiki menyentuh wajah saifu dengan wajah khawatir.

``kau kenapa?kau menagis? Apa yang terjadi?``, Tanya daiki beruntun ,saifu menggeleng.

``daijobu…``, kata saifu .

``daijobu janai…kau kenapa?``,Tanya daiki lagi, daiki menoleh kearah belakang mendapati sosok ryu yang berdiri jauh dibelaang mereka memerhatikan dia yang terlalu dekat dengan saifu dengan wajah tidak suka.

``daiki-san..lebih baik kau bawa saja dia pulang..``, kata Aoi pada daiki , Aoi memang mengenal daiki, daiki pu mengenal Aoi karena Aoi adalah sahabat baik saifu sejak SD. Daiki mengangguk ,lalu menggenggam tangan saifu erat berjalan pulang.

``kami duluan ya Aoi..``, kata daiki sambil tersenyum sedangkan saifu hanya diam saja. Aoi mengangguk.




``jadi?dia kakak sepupunya saifu?aku baru tau…``,kata chinen , Aoi mengangguk . mereka berdua tengah mengobrol di dalam kereta.

``iya..dia sudah tinggal bersama saifu sejak dia kelas 1 SMA..``, jelas Aoi . chinen mengangguk angguk mengerti.

``daiki-san sangat menanyangi saifu..itu sebabnya dia sangat protektif dengann saifu..kau pasti mengerti saat melihat sikapnya tadi saat melihat saifu``, kata Aoi lagi.

Chinen tersenyum,``aku mengerti..daiki-san itu sangat menyanyangi saifu..sikapnya baik sekali tadi``, kata chinen sambil tersenyum.

``dan lagi..saifu itu kan anak tunggal dikeluarganya..jadi daiki sangat menjaga saifu``,kata aoi lagi . chinen tersenyum mengerti .

``ah..aku sudah sampai..dah Aoi, hati hati..``,kata chinen sambil beranjak pergi dari kereta.

``hai..kau juga hati hati``, kata Aoi yang dibalas chinen dengan lambaian tangan oleh chinen yang berlari menjauh lalu menghilang diantara pilar pilar stasiun.




``kau kenapa fu?``,Tanya daiki lagi pada saifu yang duduk di pinggiran kasurnya. Daiki mengenggam tangan saifu yang hanya diam.mereka berdua berada di kamar daiki , ibu dan ayah saifu kebetulan hari ni sedang piknik bersama teman teman sekolah mereka dulu ke pemandian air panas.

``fu?``,panggil daiki lagi. saifu menyerah karena sedari tadi daiki tersu membujuknya untuk bercerita tentang kenapa dia menangis.saifu menghela nafas ,menatap daiki..lalu mulai bercerita. Saat bercerita air mata saifu keluar lai..dia bercerita sambil terisak. Juga menceritakan kalau aoi menyuruhnya untuk melupkan ryu . daiki tertegun , hal ini membuatnya tambah ingin memiliki saifu,namun dia berusaha menahan diri agar tidak mengatakan sesuatu tentang perasaannya pada saifu yang lebih dari sekedar perasaan kakak-adik , agar saifu tidak kaget dan malah menjaga jarak dengannya.

``dai-chan..aku harus bagaimana??``,Tanya saifu sambil terisak isak , daiki menatap saifu nanar..menarik saifu kedalam pelukannya..membiarkan saifu menangis dipundaknnya.

Daiki mengelus elus rambut saifu yang menangis dipundaknya ,mencium puncuk kepala saifu .

``aku..akan selalu bersamamu fu…putuskan apa yang terbaik untukmu``,kata daiki lirih sambil memeluk saifu yang masih menangis di pundaknnya.



Ryu menetap langit langit kamarnya , dia gelisah karena mengingat wajah sembab saifu dan juga..wajah laki laki yang bersama saifu tadi saat pulang sekolah. Ryu dapat menangkap kesal laki laki itu adalah pacar saifu,mengingat wajah laki laki itu sangat khawatir dengan saifu. Ryu mengerang kesal , dia mengacak rambutnya pelan..wajah sembab saifu terus berseliweran di otaknya membuatnya tidak tenang malam itu.




``un..aku tau dai-chan..``, kata saifu . pagi ini daiki mengantar saifu ke sekolah dengan mobilnya, mobil daiki jarang dia gunakan karena daiki malas menyetir mobil dan lebih suka naik kereta.

``aku jemput kau nanti ya..dah fu..``,kata daiki lagi, saifu mengangguk lalu masuk kedalam gedung sekolahnya.sedangkan moil daiki sudah melesat pergi dan menghilang di persimpangan jalan.


``ohayou Aoi..chinen..``,kata saifu sambil berjalan ke bangkunya.

Chinen dan Aoi tersenyum,``ohayouu..``kata mereka berdua berbarengan.saifu tersenyum simpul lalu duduk dibangkunya.

``sudah merasa baik?``,Tanya chinen sambil memandang saifu yang tersenyum ,lalu mengangguk.

``hai..maaf aku merepotkan kalian kemarin.``,kata saifu . chinen dan aoi menggeleng.

``tidak sama sekali….``,kata aoi dan chinen berbarengan.

Saifu tersenyum,``arigatou…``.



``dah..aku duluan ya ..aoi , chinen…``,kata saifu yang duduk di bangku samping bangku kemudi , daiki menjemputnya dengan mobilnya . daiki hanya tersenyum kearah chinen dan aoi lalu melajukan mobilnya meninggalkan aoi dan chinen yang lalu berjalan menuju stasiun.

``aoi…..``,panggil chinen.

Aoi menoleh kearah chinen,``hmm?``

``mau ketaman bermain denganku ? sabtu besok..bagaimana?``, ajak chinen dengan sedikit gugup .

``hmm..boleh..kebetulan aku tidak ada acara``,kata aoi , chinen tersenyum senang.

``kalau begitu..aku tunggu di depan loket taman bermain``,kata chienen lagi . aoi mengangguk.



Yamada yang sedari tadi tiduran dikasurnya sambil menatap langit langit kamarnya tampak berfikir keras. Entah..dia takut,jika sahabtanya itu mengetahui kebenarannya dia akan berbalik membencinya..dan yang terburuk…akan memberinya julukan `pengkhianat` , yamada mendesah pelan. Dia menegtik sebuah pesan untuk seseorang ,lalu menekan tombol send .  yamada mendesah lagi,lalu sibuk memikirkan sesuatu.



``saifu..ayo makan..``,kata daiki setelah dia selesai memasak makan malam mengingat orang tua saifu belum pulang dari pikniknya.saifu yang baru selesai mandi berjalan menghampiri daiki yang sudah duduk di meja makan,lalu duduk dibangku di samping daiki yang tersenyum kearahnya. Hari ini daiki memasak omurice.makanan kesukaannya.

``makanlah..``,kata daiki . saifu hanya mengangguk,lalu memakan omuricenya dengan ogah ogahan , daiki kehilangan selera makannya karena saifu makan dengan mata kosong.daiki menghela nafas.

``fu-chan…``,panggil daiki , saifu menoleh.

``hmm?``.

``jangan pikirkan dia lagi..``,kata daiki . dia berusaha untuk menahan diri untuk tidak mengatakan sesuatu yang seharusnya tidak dia katakana mengingan statusnya sekarang.

Saifu menunduk,``gomen..aku..``, saifu mulai meneteskan air matanya.daiki mengepalakan tangannya, lagi lagi saifu menagis hanya karena laki laki itu, membuatnya hampir kehilangan kesabarannya.

``fu..jangan menangis..``,kata daiki lalu menarik saifu kedalam pelukannya,membiarkannya menagis dipundaknya. Daiki menutup matanya..mencoba menahan rasa sakit dihatinya yang tidak juga bisa hilang,karena wanita yang kini tengah dia dekap dalam pelukannya.


``gomen..sudah lama?``,Tanya aoi sambil terengah engah, chinen yang sedari tadi menunggunya di depan loket taman bermain menggeleng.

``daijobu…aku juga baru datang``, kata chinen berbohong ,karena sebenarnya dia sudah datang sejak 1 jam lalu karena terlalu excited .

Aoi memandang chinen,``hontou?``.

Chinen mengangguk, ``ikou..aku sudah beli tiketnya``,kata chinen lalu menarik tangan aoi masuk kedalam taman bermain ini.



Aoi dan chinen hampir mencoba semua wahana di taman bermain itu , mereka tertawa tawa sambil berlari dari 1 wahana ke wahana lain . sampai tidak terasa..mathari sudah mulai terbenam . mereka tengah duduk di halte bis yang sepi..hanya ada mereka berdua di halte itu..samapai rintik rintik huja mulai turun menghembuskan semilir angin berbau khas hujan ..membuat perasaan menjadi nyaman.

``arigatou ne..chinen``,kata aoi. Chinen mengangguk.

``douita..``,jawab chinen . aoi memain mainkan air hujan yang menggenang di sekitar halte , menyipratkan sedikit ke chinen yang hanya tertawa tawa. Chinen mengumpulkan keberaniannya , menghela nafas panjang.

``aoi..``,panggil chinen. Aoi menoleh.

``hmm?``

``suki..``

``ehh??``

``aku suka padamu..``,kata chinen lagi ,wajah chine bahkan bersmu merah.

Aoi mengigit bibir bawahnya ,tampak salah tingkah.``gomen…aku tidak bisa``,kata aoi.

Wajah chinen tampak sedih``kenapa?``
``aku..aku sudah memiliki orang yang aku sukai..``,kata aoi tanpa berani mentap chinen.

``siapa dia?``,Tanya chinen lagi, dia menguatkan dirinya untuk mendengar nama laki laki yang sekarang sudah bersama aoi.

``dia ….``.

Chinen terenyak mendengar naman laki laki itu , keseimbangannya hilang dia terduduk di bangku halte bis dengan wajah tidak percaya.




daiki membelai rambut saifu yang tertidur disebelahnya , mentap wajah sembab saifu yang sudah tertidur. Mencium lembut kening saifu, tersenyum. Hanya dengan begini saja dia sudah senang..asal saifu senang..daiki pun akan begitu.daiki memeluk tubuh saifu,lalu tidur sambil mendekap tubuh saifu yang mendengkur pelan.






hahaha..gaje bgt ih.hahahaha..komen minna :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar