japan fanfiction

Kamis, 30 Juni 2011

Two Love Story (part 9 ending)

Title        : Two Love Story (part 9 endind)
Chara     :  Yamada Ryosuke (HSJ ), Ryutaro morimoto ( HSJ ),  Chinen Yurii (HSJ),Saifu Suzuki (OC) , Aoi Kujyou (OC) , Kimura Mineko (OC) , dan segelintir orang yang bakal lewat ( a.k.a figuran xD .wahahahahahaha)
Author   :Saifu
Story Idea: Aoi
Genre : Romance  ...

Ehhhh????beneran ending di part 9 nih???




Aoi mengerjap erjapkan matanya bingung,``dimana ini?``,pikirnya bingung.

Seingatnya tadi dia ada di stasiun..dan, dan dia tadi mengejar chinen..tapi,..tapi kenapa dia malah ada di ruangan ini , dia melirik tangannya..sebuah jarum infuse tertancap tepat di lengannya. Aoi menghela nafas.

``rumah sakit?kenapa aku ada disini….perutku rasanya aneh sekali``,gumam aoi pelan.



Yamada masuk kedalam ruangan dokter dengan sedikit was was dan sedikit takut dengan apa yang akan dia dengar nanti.saat dia masuk dokter itu tersenyum simpul lalu menyuruh yamada langsung duduk di bangku tepat di depannya.

``bagaimana?``, tanya yamada dengan wajah khawatir, dok ter yang ada di hadapannya mendesah.

``maafkan saya...saya harus menyampaikan ini..anda siap mendengarnya?``,tanya dokter itu.
Yamada semakin teganag saja, namun mengangguk.

Dokter itu menghela nafas ,``maaf..istri anda keguguran...``, kata dokter itu akhirnya.

Yamada tercekat,``do..dokter..apa tidak salah??tolong periksa lagi.``, kata yamada panik sambil menatap dokter itu dengan pandangan tidak percaya.

``maafkan saya yamada-san....``,kata dokter itu , yamada menghempaskan tubuhnya di bangkunya, Dia mengerang keras.yamada menjambak rambutnya sesndiri sambil mengerang , air matanya bahkan sudah membasahi pipinya.

``maafkan saya yamada-san..``, kata dokter itu lagi. Yamada langsung keluar dari ruangan dokter itu sambil menangis , saifu dan ryutaro yang sedari tadi menunggu yamada di luar ruangan dokter itu langusng menghampiri yamada yang menangis .
Saifu dan ryutaro sudah menebak pasti ada hal buruk yang terjadi ,

Ryutaro menghampiri yamada,``yamada..bagaimana?``,tanya ryutaro sambil menatap yamada yang menunduk , saifu yang juga was was menunggu perkataan yamada juga menatapnya.

``aoi...aoi keguguran...``lirih yamada.

``eh??``

``AGRRHHHH!!!``,erang yamada keras sambil menendang bangku  yang berada tepat di hadapannya.orang orang yang kebetulan ada dirumah sakit itu menatap yamada bingung namun berusaha tidakpeduli karena toh mereka juga punya banyak hal yang harus mereka urus.




Saifu masih terisak , ryutaro yang disampingnnya mengusap usap punggungnya , menenangkannya . yamada masih duduk menunduk di bangku tepat di depan kamar rawat Aoi .

``kalian masuk saja duluan..``,kata yamada pelan.

Ryutaro menepuk pundak yamada pelan lalu masuk ke kamar rawat aoi .
Yamada menunduk , bahkan karena masalah lama ini...anaknya sampai menjadi korban, bagaimanapun dia menganggap ini memang awalnya adalah salahnya,
Yamada mendesah..,``chinen...gomen ne...``, gumamanya pelan.






``AOI!!``,seru saifu yang tiba tiba masuk kedalam ruangan itu, ada Ryutaro dibelakangnya, wajah saifu sembab .

``kau kenapa ?``,Tanya aoi . saifu malah memukul lengan aoi cukup keras.

``BAKA!!``,bentak saifu keras lalu menangis sambil memeluk tubuh aoi erat , sedangkan aoi memandang Ryutaro bingung , Ryutaro hanya tersenyum simpul memandang aoi yang tampak bingung.

Tak berapa lama yamada masuk kedalam ruangan itu, wajahnya susah ditebak ..campuran antara sedih, kecewa, kesal…ryutaro menepuk pundak yamada yang hanya tersenyum simpul kearahnya.

Aoi memandang yamada,``ryo ..? kenapa?``,Tanya aoi bingung . saifu yang menangis hanya bisa memandang wajah aoi tanpa bisa menjelaskan apa yang sudah terjadi pada dirinya.

``aoi..ano, ryu..saifu..tinggalkan kami berdua ya…``,kata yamada sambil tersenyum simpul kerah saifu dan Ryutaro .saifu mengangguk ,lalu berjalan sambil terisak isak kearah ryu yang mengusap usap pundaknya pelan lalu keluar dari ruangan itu.

Yamada duduk di bangku samping ranjang aoi , menghela nafas.berat untuknya untuk menceritakan ini.

``ryo…kau tau? Aku melihat chinen di stasiun..lalu aku mengejarnya ..tapi, tiba tiba saja saat aku membuka mata..aku sudah ada disini..ini rumah sakit ya?``,Tanya aoi .

Yamada memandang wajah aoi,``iya ..ini rumah sakit``,jawabnya singkat . wajahnya Nampak berfikir keras, berfikir bagaimana cara dia menyampaikan hal ini ke Aoi..ini sangat berat untuknya..dan untuk Aoi juga.

Aoi yang bisa membaca raut wajah sulit yamada memegang tangan yamada, menggengamnya.yamada mendongak menatap Aoi yang tersenyum kearahnya.

``ryo..dousta? apa ada yang terjadi?``,Tanya aoi lembut.

Yamada mendesah,``kandunganmu…``

Aoi mengernyitkan dahinya bingung,``kandunganku memang kenapa?``,Tanya aoi bingung.

``kau keguguran aoi…``, kata yamada dengan nada berat.aoi tercekat ,yamada mendesah sambil menunduk.yamada berat menyampaikan ini, namun cepat atau lambat aoi pasti akan tau tentang hal ini.

Aoi menggencang bahu yamada yang menunduk dengan keras, ``ryo!!kau bohong kan???ryo!!``,bentak aoi keras, air matanya sudah menggenang di pelupuk matanya itu.

``gomen aoi....``,lirih yamada pelan.

``bagaimana bisa...``, lirih aoi sambil terisak isak.

``ingat saat kkau mengejar chinen itu..kau berlari terlalu kencang..dan..`` ,yamada seolah tidak kuat untuk meneruskan ceritanya itu, hanya menunduk .

Aoi tercekat . ingatannya kembali pada saat di stasiun ..saat dia melihat sosok chinen,lalu dia yang langsung berlari kencang menuju chinen itu. Dan..aoi ingat,
Tidak sengaja dia tersandung dan jatuh saat mengejar sosok chinen itu , dan setelah itu dia lupa semuanya ..bangun bangun dia sudah ada di kasur rumah sakit ini.

``lalu....saifu yang katanya kebetun sedang ada di stasiun melihat kerubunan orang dan katanya dia melihatmu..dia menamgis sambil menelponku..``,jelas yamada lagi,dia menunduk..tidak menatap aoi yang terisak isak.


``Maaf... maafkan aku`` lirih aoi itu  sambil menangis.

``Tak apa Aoi, yang penting kau baik-baik saja`` kata yamada lalu memeluk aoi yang tengah menangis itu.

``bagaimana ryu?``, tanya saifu, ryu memejamkan matanya.mereka tengah duduk di kantin rumah sakit.

``entahlah..walau aku sudah menemui orang itu..tapi, kurasa aku harus ketempat itu..``,jelas ryutaro.

``aku ikut.``,kata saifu tegas .ryutaro berdecak,menatap saifu yang memandangnnya  tegas .

``tidak fu..aku tidak mau kau samapai seperti aoi..``,kata ryu sambil menatap saifu yang mendesah.

``oh..ayolah...aku akan baik baik saja. Aku ikut yah?``desak saifu sambil mengguncang guncang tubuh ryu yang menatapnya.

``saifu dengarkan kata kataku sekali saja kenapa sih..``, keluh ryu sambil menatap saifu kesal.

Saifu berdecak,``aku hanya ikut,aku akan di mobil..sungguh kok..yah``,pinta saifu.

``saifu..``

``ryu!!!aku ikut dengan atau tanpa kau..aku bisa naik kereta kalau kau tidak mengajakku..``,kata saifu dengan wajah kesal.

Ryu berdecak,``terserah kau saja..keras kepala``.,kata ryu sambil menyeruput es kopinya.

Saifu ahanya tersenyum ,``arigatou.....`` ,kata saifu lembut, ryu hanya tersenyum simpul sambil menatap saifu.



Esoknya saifu dan ryutaro bersiap pergi ke tempat itu , menemui orang itu..untuk menyelesaikan semua masalah ini .namun sebelum itu, mereka akan kerumah sakit..menemui Aoi.


``yakin akan ikut? Dirumah saja yah..``, kata ryutaro saat mereka baru saja akan berangkat kerumah sakit .

Saifu memandang ryutaro,``sudah samapi sini..tidak mungkin aku mundur kan? Ikou..``,kata saifu sambil tersenyum memandang ryutaro , ryutaro tersenyum simpul lalu melajukan mobilnya menuju rumah sakit.




``aoi makanlah..jangan hanya melamun...``,kata yamada, sedari tadi aoi tidak menggubris sama sekali makanan yang ada di hadapannya, hanya menunduk sedih.

``gomen..kalau saja aku tidak berlari terlalu kencang...ini semua tidak akan terjadi..gomen...``, lirih aoi pelan.

Yamada hanya tersenyum simpul, ``daijobu....yang penting kau tak apa..sekarang makan dulu yah?``, kata yamada . aoi menatap yamada sendu , dia tau yamada pasti sangat sedih..bagaimanapun ini anak pertama mereka .

``gomen....arigatou...``




``aoi...sudah merasa baik?``,tanya saifu saat baru saja masuk kedalam ruang rawat aoi . aoi yang baru saja selesai makan hanya tersenyum simpul memandang saifu yang berjalan kearahnya, dibelakangnya ada ryu yanng langsung menghampiri yamada tampak berbicara dengan yamada di sudut ruangan.


``aku dan saifu akan kesana sekarang..``, kata ryutaro sedikit berbisik.

``saifu ikut??daijobu ka?aku hanya tidak ingin dia seperti aoi..``, kata yamada sambil meirik kearah saifu dan aoi  yang tengah ngobrol.

Ryutaro berdecak,``aku sudah melarangnya..namun dia bersikeras..apa boleh buat..``, kata ryutaro .
``baiklah..kabari aku langsung jika sudah bertemu dengannya..ok?dan saifu..kau kunci saja dia di dalam mobil.hahahaha...``,kata yamada sambil terkekeh pelan.

Ryutaro menepuk lengan yamada pelan,``sembarangan kau..yasudah..kami pergi ya.``, kata ryutaro sambil tersenyum. Yamada mengangguk.

``saifu...ikou..``, panggil ryutaro.

Saifu yang tengah menobrol menoleh ,``aku pergi dulu aoi..nanti aku akan kesini lagi``,kata saifu .

Aoi mengangguk,``kau mau kemana? Kenapa terburu buru?``,tanya aoi bingung.

Saifu tersenyum,``menemui seseorang yang akan mengakhiri ini semua..``,kata saifu sambil tersenyum .

``hah??``

``aku pergi..jyaa~``,,kata saifu sambil berlari kecil menghampiri ryutaro.

``jangan berlari saifu!!!``, bentak ryutaro . yamada dan aoi terkekeh melihat ryutaro dan saifu yang lalu pergi meninggalkan runagan itu.

Yamada menghampiri aoi,lalu duduk di bangku samping ranjang aoi.

``ano..apa ada yang kalain bertiga sembunyikan?``, tanya aoi penasaran,

Yamada hanya tersenyum simpul memandang aoi yang semakin bingung karena pertanyaannya hanya di jawab dengan senyum simpul oleh suaminya.





``jangan membantahku nanti...dengar perkataanku pokoknya..``,kata ryutaro selama perjalanan menuju tempat itu, saifu hanya memutar matanya malas.

``yah yah...``

``saifu!!jangan bercanda..``,kata ryutaro kesal.

``diamlah..dan perhatikan jalan.aku tau apa yang harus aku lakukan...``,kata saifu sambil melihat keluar jendela. Ryutaro menatap saifu sekilas lalu fokus lagi pada jalanan di depannya , yang ada di dalam pikirannya masalah ini harus cepat selesai..secepatnya.


Aoi sudah tertidur di kasur rawatnya, 2 hari lagi dia akan keluar dari rumah sakit ini . yamada memandang jauh keluar jendela.

``kami-sama..kumohon...``,gumamnya pelan ,lalu menatap wajah aooi yang tengah tertidur.




``ini alamtnya?``,tanya saifu saat mereka berhenti di depan sebuah rumah ..mereka sedang di perfektur shizuoka . tempat orang itu berada.rumah itu lumayan besar dengan gaya khas rumah traditional jepang, terlihat mewah dibanding rumah rumah yang tadi mereka lihat.

Ryutaro meliohat kertas yang ada di tangannya ,lalu melihat papan nama rumah itu , tertulis `Chinen` , di papan nama keluarga itu . saifu beradu pandang dengan ryutaro ,lalu mengangguk.

Ryutaro turun dari mobilnya, saifu mengikuti turun dari mobil itu.

Ryutaro mengernyitkan dahinya memandang saifu.

``kenapa diam? Ayo masuk..``kata saifu.

``kau bilang hanya di mobil...kenapa turun?masuk lagi..``,kata ryutaro yang sudah membukakan saifu pintu, saifu malah mentup pintu itu.

``sudahlah..ikou..``,kata saifu lalu menarik lengan ryutaro yang berdecak kesal.




``shitsureishimasu...``, seru saifu dan ryutaro bersamaan , mereka sudah memencet bel rumah itu namun belum juga ada yang membukakan pintu.

``kok tidak ada yang membuka pintu ya?``, keluh saifu. Ryutaro menggedikkan bahunya tanda tidak tahu.

``kita cari penginapan saja..bagaimana?``,tanya ryutaro . saifu sedikit berfikir ,lalu mengangguk . baru mereka akan pergi dari depan rumah itu, ketika mereka mendengar suara pintu rumah itu dibuka seserang . saifu dan ryutaro menoleh , seorang wanita paruh baya berdiri di ambang pintu , menatap saifu dan ryutaro bingung ,tampaknya wanita itu tidak mengenal ryutaro dan saifu.

``maaf..kalian siapa?``, tanya wanita itu.saifu dan ryutaro tersenyum sambil menghampiri wanita itu.

``morimoto saifu desu..lalu dia ryutaro morimoto..suami saya..begini..``

Belum sempat saifu menyelesaikan kalimatnya, sesosok laki laki berdiri dibelakang wanita paruh baya itu.

``oka-san..ada apa? Eh...kau yang kemarin kan?``, kata laki laki itu sambil menunjuk ryu . ryu mengangguk.

``chi...CHINEN???!!``,seru saifu tidak percaya memandang laki laki itu.ryutaro mengenggam sebelah tangan saifu itu yang lalu memandangnya bingung.

``bisa kita biicara..soal kemarin itu..``, kata ryutaro.laki laki itu mengangguk , wanita paruh baya itu masih tampak bingung , namun laki laki itu membisikkan sesuatu kepada wanita itu, seolah nampak mengerti ..wanita itu menatap ryu dan saifu sambil tersenyum.

``silahkan masuk...``, kata wanita itu.pandangannya terlihat sayu ,lalu masuk duluan kedalam rumah , saifu bisa melihat wanita itu menangis.

Ryutaro menarik tangan saifu yang masih memandang laki laki itu bingung , yang ada di dalam pikirannya ``itu..itu chinen kan??tapi kenapa???``, ryutaro memandang saifu yang masih tampak berfikir keras sambil menarik tangannya masuk kedalam rumah itu kalau tidak pasti saifu hanya akan diam berfikir di tempat dia berdiri .


``silahkan....``,kata wanita itu , setelah menaruh teh dan beberapa makanan untuk saifu dan ryutaro . mereka memutuskan untuk membicarakan ini di ruang tamu keluarga ini , saifu menatap lurus kepada laki laki tadi yang tampak risih saifu menatapnya . wanita paruh baya tadi masuk sambil membawa nampan berisi teh dan beberapa makanan,lalu menaruhnya di meja .

``arigatou....``, kata saifu dan ryutaro sambil memandang wanita itu yang lalu pergi dari ruang tamu rumah ini.

``saifu..jangan memandangnya begitu...``,kata ryu sedikit berbisik . saifu menatap ryutaro ,

``ryu..itu chinen kan? Kenapa dia seperti tidak mengenalku..``,kata saifu sambil mengguncang bahu ryu . ryu menggenggam tangan saifu ,

``kau yakin mau mendengar ini?jangan kaget..tapi, dia yang akan menceritakan semuanya...``,kata ryutaro sambil memandang saifu yang lalu mengangguk.


``chinen yuki-san ...silahkan...``, kata ryutaro. Laki laki yang dibilang chinen yuki itu mengangguk , saifu semakin bingung.

`yuki chinen????` , pikirnya bingung.

``baiklah morimoto-san...tentang kakakku..``

``hah????kakak??``, seru saifuu kaget .

``tenanglah..dengarkan dulu...``, kata ryutaro sambil memandang saifu yang menatap yuki semakin bingung.

``sebenarnya..dia sudah tiada...``, kata yuki memulai ceritanya.

Saifu tercekat, ``HAH????``, seru saifu tidak percaya, ryutaro mengenggam tangan saifu semakin erat.

``kalau kau tidak yakin..pergi ke mobil saja...``, kata ryutaro, saifu menggeleng.

``lanjutkan saja..``, kata saifu . ryutaro tersenyum simpul.

``dia meninggal 7 tahun lalu....``,lanjut yuki sambil menatap altar, disana ada foto chinen yang tersenyum dupan didepannya bahkan baaru saja dibakar sepertinya. Saifu dan ryutaro melihat juga altar itu , altar yang bahkan sejak tadi ada disana, namun mereka tidak menyadarinya.

Saifu semakin tercekat, dia mencoba menahan tangisnya.





``apa??pindah??jangan bercanda chinen!!``, seru ayah chinen kesal setelah mendengar chinen minta pindah dari sekolahnya, padalah dia akan menghadapi ujian kenaikan kelasnya beberapa minggu lagi. Chinen menatap ayahnya.

``aku serius otou-san..``,kata chinen tegas .

``YURI!!``, bentak ayah chinen kesal , dia tidak habis fikir dengan anak sulungnya ini.hal apa yang membuatnya ingin pindah dari sekolahnya itu.

Yuki yang saat itu baru saja masuk SMP hanya bisa menatap kakaknya itu bingung , ibunya pun hanya duduk diam disamping yuki .

``otou-san...onegaishimasu...``,kata chinen sambil menundukkan kepalanya. Ayah chinen tau , chinen yuri adalah anak yang keras kepala, maka akhirnya dia menuruti juga keinginan anaknya itu . mereka sekeluarga pindak ke kampung halaman chinen di shizuoka....semuanya berjalan baik awalnya. . namun etelah 1 tahun , ayahh chinen memutuskan kembali ke tokyo karena dia kerepotan bulak balik tokyo-shizuoka untuk mengurus perusahaannya. Chinen menolak dengan keras keputusan ayahnya itu.

``aku tidak mau kembali ke tokyo.!!``, seru chinen kesal sambil membanting pintu kamarnya keras.

Akhirnya ayah dan ibu chinen saja yang kembali ke tokyo dan setiap akhir pekan menengok chinen dan adiknya di shizuoka.


``kakak...kau tau dimana ..``, pertanyaan yuki terhenti kerika melihat kakanya tengah duduk di meja belajarnya sambil menatap keitainya serius.

Seolah sadar ada yang memerhatikannya, chinen menoleh menatap adiknya yang berdiri di ambang pintu menatapnya .``oh..yuki..dousta?``, tanya chinen sambil menutup flip keitanya.

``itu..oni-chan tau dimana sepatu bolaku?``, tanya yuki .

``oh..itu ..kemarin aku pinjam, ada di bawah tangga.``, kata chinen. Yuki mengangguk ,lalu pergi dari depan kamar chinen walau dia masih penasaran dengan apa yang ada di keitai kakaknya itu.




Yuki terus penasaran , sampai suatu malam dia minta kakanya menceritakan semuanya. Tentang alasan kenapa dia minta pindah dari sekolahnya..tentang apa yang ada di keitainya. Awalnya chinen enggan untuk menceritakannya, namun akhirnya menceritakannya karena yuki terus mendesaknya. Selesai menceritakan alasan dia pindah kepada adiknya, dia memperlihatkan foto seorang gadis yang ada di keitainya, foto yang diambilnya diam diam

``siapa dia?``, tanya yuki sambil memndang foto gadis yang ada di keitai kakanya itu.

``aoi..namanya aoi kujyou...``,kata chinen sambil tersnyum.

Yuki mengangguk angguk mengerti .

``nii-chan belum mau memaafkannya?``, tanya yuki . chinen mendesah pelan.

``sebenarnya..aku sudah memaafkan mereka..``,gumam chinen pelan.

``lalu?``

``lalu apa?``, tanya chinen bingung.

``kau sudah bilang kalau kau memaafkannya ? ``, tanya yuki. Chinen menggelng.

``nii-chan..kau tidak seharusnya begitu kkan? Temui mereka...``,kata yuki.

Chinen memandang yuki,``aku...aku...``

``kakak...temui mereka...besok kau libur 3 hari kan? Pergilah ke tokyo..``, kata yuki sambil menepuk bahu chinen . chinen tampak berfikir,lalu mengangguk.

``arigatou yuki...``, kata chinen . yuki mengangguk.




Saifu masih tercekat mendengar cerita yuki , yuki menunduk .

``la..lalu bagiamna bisa dia...dia meninggal...?``, tanya saifu .

Yuki menghela nafas,``ini semua salahku...``,gumamnya pelan.




``nii-chan...semoga berhasil ya...``,kata yuki saat mengantar chinen ke stasiun . chinen tersenyum, mengangguk pada adiknya itu ..adiknya yang wajahnya bahkan sangat mirip dengannya.

``arigatou..aku pergi ya...jga rumah dengan baik,kalau ada apa apa hubungi aku ya..ittekimasu...``, kata chinen sambil masuk kedalam kereta.

Yuki mengangguk,``itterashai....hati hati,,``,kata yuki sambil melambaikan tangan pada chinen yang balas melambai dari dalam kereta yang tengah melaju , sampai akhirnya menjauh dari stasiun itu.




Yuki terdiam , saifu dan ryutaro masih memandang yuki yang lalu menghela nafa sebelum melanjutkan ceritanya.

``kalian tau apa yang terjadi?``,tanya yuki kepada saifu dan ryutaro yang menggeleng.

``kereta yang dditumpangi kakak ku mengalami kecelakaan...``, kata yuki ..saifu dan ryutaro bisa melihat mata yuki yang menerawang jauh ke kejadian itu.air mata yuki tak terbendungkan..dia terisak pelan.

``gomen...``,kata yuki .

``daijobu...``,kata saifu dan ryutaro sambil tersenyum simpul , yuki lalu meneruskan ceritanya.

``saat itu...2 jam setelah aku mengantar kakak ..aku yang baru selesai makan ..mendapat telpon..dan..``, yuki menggantung kalimatnya.

Saifu sudah dapat menebak apa yang akan dikatakan yuki itu.

``aku mendapat kabar..kereta yang kakak tumpangi mengalami kecelakaan...dengan panik aku langsung pergi kerumah sakit tempat kakak ku dirawat..aku tidak bisa berfikir apa apa lagi kecuali tentang kakak ku saat itu``.

Saifu memandang yuki yang terlihat berat menceritakan ini semua.



Yuki berlari ,mencari kakaknya diantara korban korban itu, lalu dia menemukan sosok kakaknya yang tengah dibalut perban dan jarum infus tertancap di lengannya serta alat alat lain. Yuki segera menghampiri sosok kakaknya itu, dia bahkan sudah menangis.

``onii-chan...onii-chan!!!``, seru yuki sambil berurai air mata . chinen yang setengah sadar menatap adiknya itu.

``yuki..gomen..aku belum bertemu mereka...``,kata chinen .yuki menggeleng,

``kakak..jangan bicara dulu...``,,kata yuki sambil terisak isak.

``kertas..``

``eh?apa?``,tanya yuki bingung,

``ambilkan aku kertas dan pulpen..onegai...``,kata chinen.

``eh?untuk apa?``, tanya yuki bingung.

``cepatt..``,kata chinen sambil mengerang kesakitan , yuki langsung berlari mencari pulpen dan kertas dan mendapatkannya dari resepsionis..dan dengan segera menghampiri kakaknya itu.

Chinen berusaha menulis sesuatu di kertas itu, yuki hanya dapat menatap kakaknya bingung.



``kore....ini surat untuk orang yang bernama aoi dan yamada..``,kata yuki sambil memberikan saifu sebuah kertas..kertas itu sudah sedikit menguning dan sedikit lecak dan kotor , saifu membukanya..mencoba membaca tulisan yang sedikit susah dibaca itu , saifu tidak bisa membendung tangisnya lagi  setelah membaca surat itu , dia menangis terisa isak.


To : yamada dan Aoi


Aoi apa kabar? Kau baik? Bagaimana dengan kau yama-chan?
Maafkan aku soal masalah..kau tau apa? Hahaha..maafkan keegoisanku. Dan..yama-chan tolong jaga aoi..aku akan senang jika kalian bahagia ..walau mungkin saat kalian membaca surat ini..aku sudah tidak ada bersama kalian.haha..tapi aku akan bahagia. Arigatou na...untuk semuanya.


                                                                              From : Yuri chinen


Saifu masih terisak isak sambil, ryutaro memeluk saifu yang masih menangis.
``ryu...chinen..``, lirih saifu sambil terisak isak.

Yuki menunduk, melanjutkan ceritanya,``setelah itu..kondisi kakak memburuk...entah .kata dokter terjadi komplikasi dan infeksi ..aku tidak begitu mngerti..lalu malamnya..kakak menghembuskan nafas terakhirnya...``, kata yuki, dia terpaksa menceritakan ini semua ..karena memang selama 7 tahun ini..dia berusaha mencari aoi dan yamada.dan sekarang...semuanya akan selesai. Luka ini tidak akan dia buka lagi, cerita tentang kakanya yang menyakitkan ini.
Saifu semakin terisak saja,

``gomen...ini semua salahku..kalau saja aku tidak mendesak kakak untuk bercerita..kalau saja aku tidak menyuruhnya ke tokyo..kalau saja dia dia tidak naik kereta itu..semua itu tidak akan terjadi...gomen....``, kata yuki sambil terisak isak.

Ibu chinen yang sedari tadi mendengarkan dibalik tembok sudah menagis terisak isak mengingat anak sulungnya itu, anak sulunganya yang keras kepala. Yang walau sering membuatnya kesal namun tetap disayanginya , bahkan ayah chinen sering sakit sakitan semenjak anak kesayangnnya itu meninggal.meninggalkan keluarganya yang amat mencintainya itu.

``gomen ne...``, kata yuki lagi sambil mengusap air matanya .
``tidak..aku yang harusnya minta maaf karena mengingatkanmu akan hal ini...``,kata ryu sambil memandang yuki .
``tolong sampaikan surat itu...``,kata yuki.
Ryutaro mengangguk,``pasti...kalau begitu kami pamit...``,kata ryutaro.

``tunggu...sudah sore...sebaiknya kalian menginap dulu..besok pagi kalian baru kembali ke tokyo..kasihan istrimu .dia tengah mengandung kan?``, kata ibu chinen yang tiba tiba muncul di ruang tamu keluarga itu.
``eh?``
``ayo..kamarnya diatas...``,kata ibu chinen sambil tersenyum ramah. Akhirnya saifu dan ryutaro mengangguk menerima tawaran ibu chinen itum bagaimanapun mereka tidak enak menolak permintaan ibu chinen itu.

``chinen itu..anak yang baik, walau keras kepala..namun, keluarga ini tanpa dia..sungguh...``, kata kata ibu chinen terhenti dia bahkan tidak tau apa yang harus dia katakan lagi tentang anaknya yang sangat dia rindukan itu , makan malam dirumah chinen itu terasa berat malam ini..karena cerita yang kembali diceritakan lagi itu , saifu mengusap punggung ibu chinen itu.

Ibu chinen tersenyum memandang saifu.``terima kssih sudah menjadi teman chinen...arigatou...``,kata ibu chinen itu, saifu tersenyum simpul menganggukk memandang ibu chinen itu. Yuki dan ryutaro hanya dapat memandang ibu chinen dan saifu .

``bagaimana kita menyampaikan ini kepada aoi?``,tanya saifu sambil duduk dippinggir ranjang . ryutaro yang tengah mengganti bajunya memandang saifu ,
``aku akan bicarakan dengan yamada nanti..``, kata ryutaro sambil menghampiri saifu,lalu menggenggam tangan saifu.
``aku tidak percaya chinen sudah...``
``sudahlah...malam ini tidur saja yah..``,kata ryutaro, saifu mengangguk.


``terima kasih ..kami pergi dulu ya..sampai jumpa..``,kata ryutaro dan saifu.
Yuki dan ibu chinen mengangguk,``hati hati..kemari lagi ya...``,kata ibu chinen dan yuki . saifu dan ryutaro mengangguk lalu melajukan mobiilnya pergi meninggallkan rumah chinen itu.


``aku sudah boleh pulang?bukannya baru 2 hari lagi?``,tanya aoi bingung namun membereskan juga baju bajunya.
Yamada mengangguk,``yah..sudah boleh kok...nah sudah selesai..aku akan ke resepsionis..kau tunggu di mobil saja yah..``kata yamada lalu berjalan pergi .


Sudah jam 7 malam , saifu dan ryutaro hampir sampai kerumah yamada. Ryutaro dan saifu ingin langsung menyampaikan ini, semuanya. Tak berapa lama mobil ryu berhenti di depan rumah yamada, mereka diam dulu sebentar di mobil itu sampai akhirnya turun.

``ya..sebentar..``,kata aoi sambil membukakan pintu rumahnya.

``saifu..ryu..ada apa?malam malam begini...``,kata aoi namun mempersilahkan juga saifu dan ryutaro masuk .

``mau minum sesuatu...?``,tanya aoi pada saifu dan ryu yang sudah duduk di ruang tamunya .saifu dan ryutaro menggeleng.

``sou ka..kenapa wajah kalian tegang sekali?``,tanya aoi bingung, saifu menggeleng.

``ryu...``,panggil yamada yang tengah berjalan menuruni tangga lalu menghampiri ryutaro . yamada membawa ryutaro sedikit menjauh ,lalu ryu bercerita dengan sedikit berbisik ..aoi memandang mereka berdua bingung.

``saifu..apa terjadi sesuatu?``,tanya aoi , saifu hanya tersenyum simpul kearah aoi.

Yamada dan ryutaro kembali, wajah yamada terlihat kaget dan tidak percaya.

``ryo? Kau kenapa?``,tanya aoi bingung sambil menghampiri yamada.

``aoi..duduklah..ada yang harus kami ceritakan...``, kata ryutaro . saifu memndang ryutaro ,aoi nampak bingung namun duduk juga disamping saifu .yamada duduj disamping ryutaro, yang lalu menghela nafas sebelum mengatak hal ini.

``ada apa?``tanya aoi.

``tentang chinen...``,sambung saifu. Aoi tercekat, dia langsung memandang saifu ,

``chinen?..kalian..kalian bertemu dengannya??~``, tanya aoi kalut ,

``tepatnya..aku dan saifu,``kata ryutaro , aoi menatap saifu dan ryutaro bergantian.

``kau siap mendengar semuanya?``,tanya ryutyaro , aoi memandang yamada yang juga menatapnya sendu.

Aoi mengangguk.

Ryutaro menghela nafas,lalu memulai ceritanya. Aoi hanya bisa tercengan selama ryu menceritakan..yamada hanya menunduk seolah tak mampu mengatakan apapun..saifu terisak isak kecil ..aoi pun tidak bisa membendung tangisnya saat saifu memberikannya surat.surat dari chinen untuknya dan yamada.yamada duduk disamping aoi , saifu pindah kesamping Ryutaro yang memeluknya yang tengah terisak.
Pelan pelan aoi membuka kertas itu, surat dari chinen untuknya dan yamada.


To : yamada dan Aoi


Aoi apa kabar? Kau baik? Bagaimana dengan kau yama-chan?
Maafkan aku soal masalah..kau tau apa? Hahaha..maafkan keegoisanku. Dan..yama-chan tolong jaga aoi..aku akan senang jika kalian bahagia ..walau mungkin saat kalian membaca surat ini..aku sudah tidak ada bersama kalian.haha..tapi aku akan bahagia. Arigatou na...untuk semuanya.


                                                                              From : Yuri chinen


Aoi terisak kuat setelah membaca surat itu.yamada pun juga menangis.

``ryo..chinen…ini bohong kan?``,lirih aoi sambil terisak isak menatap yamada yang juga menatapnya sambil menangis.
Yamada menggeleng,``aku juga berharap begitu..tapi ini benar..``,kata yamada sambil terisak isak. Aoi menagis semakin kencang saj, yamada memeluk tubuh aoi yang menangis di pundaknya.
``chinen…``,lirih aoi sambil terisak. Bagaimanapun dia tidak menyangka ..chinen yang selama ini terus dicarinya..ternyata, sudah tiada,,dan mungkin saja,selama ini..chinen terus berada di sekitarnya.



2 hari setelah segalanya menjadi jelas, setelah aoi dan yamada siap.mereka berdua pergi ke shizuoka, Ryutaro dan saifu tidak bisa ikut..saifu harus pergi check up kandunganya ke dokter ,hanya menitipkan salam kepada keluarga chinen..mereka menemui keluarga chinen . bertemu yuki dan ibu chinen .aoi dan chinen tidak bisa membendung tangis mereka begitu mereka berdiri di depan altar chinen .

``ano…kalian mau ke makam kakak?``, Tanya yuki yang tengah berdiri di belakang aoi dan yamada yang baru saja selesai berdoa di depan altar chinen . aoi dan yamada bertukar pandang ,lalu mengangguk.

Aoi, yamada dan yukie berjalan ke tempat pemakaman tak jauh dari rumah chinen itu, hanya berjarak sekitar 250m dari rumah chinen . aoi sedikit ragu sesaat sebelum masuk ke area pemakaman itu, namun akhirnya masuk juga.
Aoi bisa merasakan keberadaan chinen disekitarnya, membuatnya sedikit rindu padanya. Sampai akhirnya mereka bertiga berdiri di depan makan keluarga chinen. Tertulis chinen yuri disana, aoi berlutut, berdoa di depan makam chinen ,yamada dan yuki mengikuti aoi.
``chinen..gomen ne…``,lirih aoi . yamada menatap aoi yang sudah hampir menangis.
``chinen..gomen …``,kata yamada juga. Yuki berjalan menjauh , dia merasa pembicaraan ini hanya untuk mereka bertiga.

``bagaimanapun..terima kasih..untuk semuanya..untuk penorbananmu..kau baik kan?terima kasih suratnya..aku suka…``,kata aoi ,lalu mengusap air matanya yang sudah jatuh.
Yamada menatap aoi lirih.

``arigatou…arigatou….``,kata aoi sambil terisak namun tersenyum kemakam chinen .

Setelah itu yamada aoi pun pergi meninggalkan area pemakaman itu, yuki tersenyum memandang aoi dan yamada yang juga tersenyum sambil berjalan kearahnya. Bagaimanapun, chinen pasti tersenyum dari`sana`, memandang cmereka semua dari atas sana. Dan mungkin saja..sekarang dia sedang tersenyum memandang mereka semua.






O~WA~RIIIIII


aneh kan? tapi sudah berakhirrrrrrrrrrrrrrrrrrrr...hahahaha
keave some komen minna..see you at next fict

nanti bakal ada side nya daiki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar