japan fanfiction

Kamis, 30 Juni 2011

Two Love Story (part 7)

itle        : Two Love Story (part 7)
Chara     :  Yamada Ryosuke (HSJ ), Ryutaro morimoto ( HSJ ),  Chinen Yurii (HSJ),Saifu Suzuki (OC) , Aoi Kujyou (OC) , Kimura Mineko (OC) , dan segelintir orang yang bakal lewat ( a.k.a figuran xD .wahahahahahaha)
Author   :Saifu
Story Idea: Aoi
Genre : Romance  ...

Yuhuuuu~..part 7..ahahah xD



``dai-chan..apa sih yang kau lihat?``,Tanya saifu bingung . mereka sedang di dalam mobil daiki, daiki sedang menjemput saifu ..sedari tadi daiki memperhatikan arah gerbang sekolah saifu, dan kini dia menemukan sosok yang sedari tadi ingin dilihatnya. Ya..sosok ryu yang tengah berjalan keluar dari gerbang sekolah itu.

Seolah mengerti saifu langsung menatap daiki , ``dai-chan..sudahlah..yah?``kata saifu memohon. Daiki menghela nafas ,menepuk nepuk kepala saifu pelan.

``gomen ne..yasudah kita pulang…``,kata daiki lalu mulai menyalakan mobilnya,namun sebelum menginjak pedal gas mobilnya ,dia melihat tempat dimana tadi dia melihat ryu..dan ryu masih disana mentap kesal kepadanya, daiki tersenyum sinis ..lalu menginjak pedal gas mobilnya ..pergi dari depan sekolah ini.




Ryutaro menatap mobil daiki yang berjalan menjauh , menunduk ..dia mengepalkan tangannya kuat sampai sampai buku buku jarinya memutih. Ryu menghela nafas..entah..dia terlalu bingung apa yang harus dia lakukan agar saifu mau melihatnya lagi.




``ayah..ibu..daisuke….`` , lirih seseorang . asap yang ditimbulkan mobil yang baru saja mengalami kecelakaan itu membuat pandangan orang itu terganggu..belum lagi darah yang bercucuran dari kening dan sikunya..namun dia terus menyeret tubuhnya.

``ayah..ibu..daisuke…``,lirih laki laki itu lagi. dia mendongak kedalam mobil yang terbalik itu , terbelalak melihat ayah , ibu dan kakaknya bersimbah darah di dalam mobil itu . laki laki itu berusaha menarik tubuh kakaknya itu ..namun dia tidak kuat..setelah itu,pandangannya gelap.
``iya..kasihan daiki..sekarang dia sendiri di rumah ini..``,kata seseorang. Daiki sedari tadi terus menangis di depan altar ayah , ibu dan kakaknya. 3 hari sejak kecelakaan yang merenggut nyawa anggota keluargannya , daiki yang koma selama 2 hari itu, baru mengetahui kalau ayah, ibu dan kakanya meninggal dalam kecelakaan 3 hari yang lalu . 3 hari yang lalu , mereka sekeluarga akan merayakan kelulusan daiki dan merayakan daiki yang akan masuk SMA , namun saat perjalanan daiki dan keluargannya ,mobil yang ditum pangi keluarga daiki mengalami kecelakaan. Dan kini karena kecelkaan itu daiki yang masih terpukul terus menangis di depan altar keluarganya.

``kenapa kalian tidak membawa aku juga..ayah..ibu..daisuke..``,kata daiki sambil terisak isak. Para pelayat memandang nanar daiki. Mereka kasihan pada daiki yang kini sendiri.

``dai-chan!!``,seru seorang gadis berusia sekitar 12 tahunan yang baru saja datang kerumah daiki ini. Dia terengah engah . daiki menoleh menatap gadis itu, gadis itu berlari menghampiri daiki.

``dai-chan…``,panggil gadis itu lirih.

Daiki memandang gadis itu ,``saifu…``,lirihnya masih sambil terisak isak.

Gadis bernama saifu itu memeluk tubuh daiki yang lebih besar darinya itu , daiki membalas pelukan saifu itu .menangis dipundak gadis itu .

``saifu..aku..``,lirih daiki sambil terisak isak.

``dai-chan..dai-chan gak sendiri..ada aku..mulai sekarang kita terus bersama yaa?...dai-chan jangan nangis lagi..`` kata saifu lembut. Daiki memandang gadis itu ..saifu sepupunya. Dia menyukainya..yah. saifu gadis yang sangat baik , daiki sudah mengenalnya bahkan sejak dia kecil. Perbedaan umur mereka hanya 3 tahun ,daiki memeluk erat tubuh saifu.

``saifu…arigatou..``,kata daiki lirih walau masih terisak isak kecil.

Saifu tersenyum ,menghampus jejak jejak air mata daiki dengan tangannya,

``un..dai-chan..waratte ne…``,kata saifu sambil tersenyum . daiki mencoba tersenyum walau dia masih menangis. Saifu memluk lagi tubuh daiki yang juga balas memeluknya.


Ayah dan ibu saifu memutuskan membawa daiki kerumah mereka di Tokyo..merawatnya . ini semua atas permintaan saifu yang ingin daiki tinggal bersama dengannya, ayah dan ibu saifu mengabulkan permintaan saifu karena mereka juga tidak tega membiarkan daiki sendiri , maka sejak saat itu daiki tiggal bersama keluarga saifu itu. Daiki yang mulai saat itu tambah menyukai saifu..mencintainya. karena saifu lah..satu satunya orang yang bisa membuatnya tersenyum di saat dia tengah menangis.


Daiki tersenyum mengingat kisahnya dulu..alasan dia sangat mencintai saifu . dia menoleh memandangi  saifu yang tengah menonton Tv sambil memakan sebuah snack .gadis itu…gadis yang bisa mengobati rasa sakit kehilangan keluarganya dengan senyumannya..alasan kenapa dia bertahan hidup ..karena entah kalau tidak ada saifu mungkin dia sudah bunuh diri atau hal buruk lainnya.saifu..malaikatnya, setidaknya itu julukan yang diberikan daiki pada saifu.

``dai-chan..ayo temani aku nonton``,panggil saifu yang duduk di sofa depan Tv sambil memandangnnya.

Daiki tersenyum,``hai hai..``,katanya lalu berjalan menghampiri saifu lalu duduk disampingnya.

``dai-chan …wajahmu lucu..hahaha..waratte ne..dai-chan..``,kata saifu sambil tersenyum.

Daiki terkekeh ,lalu tersenyum. bagaimanapun dia tidak akan membiarkan senyum `malaikat`nya di renggut oleh siapapun. Olh orang yang `malaikatnya` cintai sekalipun.





From : Aoi

Subject : (no subject)

Konbanwa…chinen.kau masih marah??hontou nig omen ne..demo,aku harap kau bisa mengerti.

Chinen melempar keitainya sembarangan setelah membaca email dari Aoi itu. `Maaf..maaf.apa hanya itu yang bisa mereka katakan?`pikir chinen kesal.bagaimanapun chinen merasa dikhianati oleh sahabtanya sendiri..dan tidak semudah itu dia bisa memaafkannya.tidak semudah itu.




``hmm..yah.aku sudah mengiriminya email..tapi tidak dibalas.aku tau..hm..jyaa``,kata Aoi memutuskan sambungan telpon yamada. Mereka sudah sedikit putus asa..sudah seminggu sejak chinen mengetahui hubungan mereka,aoi menghela nafas panjang sebelum akhirnya merebahkan tubuhnya dikasurnya.


Yamada memandangi keitainya..dia menghela nafas. Dia sudah jengah menunggu chinen memaafkannya.





``Suzuki…``,panggil Miura sensei . sekarang tengah pelajaran bahasa inggris dan setiap pelajaran ini saifu terus saja gugup karena Miura sensei terus menanyainya alasan dia tidak bisa mengajari Ryutaro bahsa inggris lagi.

``ya sensei ?...``,jawab saifu.

Miura sensei menarik nafas,``begini..saya tidak akan memaksa lagi ..jadi kau tidak usah tegang setiap pelajaran saya.``,kata miura sensei,

Saifu tersenyum tidak enak,``gomen sensei..``,kata saifu pelan sambil menunduk.

``daijobu…selanjutnya Ryutaro kau harus serius memahami materi yang saya berikan berhubung nilaimu sudah membaik di mata pelajaran saya``,kata miura sensei.

Ryutaro yang sedari tadi diam mengangguk,``hai..wakkatta..``,jawab ryu sambil memandang saifu yang masih menunduk.





``saifu matte….``,panggil ryu . saifu yang tengah berjalan menyusuri lorong untuk pulang menoleh , dia terdiam memandang ryu yang kini ada dihadapannya.

Ryu berjalan mendekati saifu , entah karena apa ryu malah menarik tubuh saifu kedalam pelukannya. Saifu yang kaget hanya mampu diam tanpa berkata apa apa. Ryu memeluk erat tubuh saifu, dia merindukan saifu..merindukan saifu yang dulu ceria dan tersenyum kearahnya.dia tidak mau kehilangan saifu..tidak mau daiki itu mengambilnya darinya, maka dari itu dia memberanikan diri berbuat begini.

``morimoto…?``,panggil saifu bingung,namun tak dapat dipungkiri dia juga merindukan Ryutaro yang dulu tesenyum kearahnya setiap kali dia menyapanya di pagi hari.

``gomen….``,lirih ryu. Beruntung sekolah sudah sepi ,kalau tidak mereka pasti akan menjadi bahan tontonan anak anak sekolah ini.
Saifu tersenyum dalam pelukan Ryutaro ,memeluk juga tubuh ryu itu.






Daiki yang sedari tadi bersembunyi dibalik pilar sekolah tersenyum memandangi saifu dan Ryutaro . daiki menghela nafas…ini  berat untuknya.membiarkan saifu dengan laki laki lain.

``sono egaou…mamoru tame ni…``, gumam daiki pelan ,lalu pergi dari sekolah itu.



``chinen..gomen…``,kata aoi meminta maaf . aoi, yamada, dan chinen tengah berada di atap sekolah..pulang sekolah tadi aoi dan yamada meminta chinen berbicara dengan mereka, chinen mengikuti saja aoi dan yamada dengan ogah ogahan.

``hmm?``,jawab chinen sekenanya tanpa melihat yamada dan aoi.

Yamada berlutu di depan chinen ,``baiklah..kau boleh memukulku lagi asal kau tidak marah lagi padaku..``,kata yamada sambil menatap chinen dengan wajah serius.

Chinen menatap yamada garang,``aku bahkan inging membunuhmu``,geram chinen kesal sambil menatap yamada.

Aoi dan yamada mengkeret melihat wajah chinen itu.

``chinen..mengertilah..``,kata aoi sambil mengenggam tangan chinen.


Tidak menjawab, chinen malah berjalan meninggalakan aoi dan yamada berdua di atap yang memandang punggung chinen yang berjalan menjauh dengan nanar.



``tadaima…``,seru Ryutaro sambil masuk kedalam rumahnya yang sederhana  dibelakangnya ada saifu.

``ojamashimasu…``, seru saifu pelan , Ryutaro menoleh memandang saifu, tersenyum.

``okaeri ryu..eh? siapa dia?``,Tanya ibu ryu yang datang dari arah dapur, dia tersenyum ramah kearah saifu yang juga balas tersenyum.

``saifu Suzuki desu..ohisashiburi..``,kata saifu sambil tersenyum.

``eh? Kau saifu yang itu? Kau sudah besar ya…silahkan masuk.``,kata ibu ryu mempersilahkan saifu masuk . terang saja ibu ryu mengebal saifu, dulu kan ryu sering bermain bersama saifu di taman kanak kanak..tentu saja dia mengenal saifu.

``sudah lama sekali aku tidak melihatmu ..kau sehat?``,Tanya ibu ryu, mereka tengah berbincang bincang di ruang tamu rumah ryu.

Saifu tersenyum,``aku sehat..oba-chan bagaimana?oba-chan terlihat lebih kurus dari yang dulu.``,kata saifu sambil menyentuh tangan ibu ryu yang tersenyum kearahnya.

``daijobu yo…kau tmabah dewasa ya..``,kata ibu ryu . saifu tersenyum.

``tadaima….``,seru seseorang dari depan pintu . ibu ryu bangkit menyambut orang itu masuk.

Saifu melihat sesosok anak laki laki yang memakai baju SMP dan seorang gadis yang memakai topi SD masuk bersama dengan ibu ryu.

``fu-chan..ingat shintaro?``,Tanya ibu ryu . saifu tampak berfikir,lalu menutup mulutnya yang kaget .

``eh?? Shintaro?hontou??``,Tanya saifu tidak percaya. Shintaro terlihat salah  tingkah memandang saifu yang kaget karena melihatnya, dia tidak ingat dengan saifu .

``hmm..shintaro morimoto desu..``, kata shintaro sambil membungkuk.

``ryu.,.dia sudah besar sekali ya?``,kata saifu kepada ryu yang tersenyum.

``ya…besar dan menyebalkan..``,kata Ryutaro sambil terkekeh pelan sedangkan shintaro mencibir kearahnya.

``hmm..lalu, gadis ini pasti…natsume…benar kan?``,tebak saifu, natsume yang berdiri disamping shintaro mengangguk canggung , dia juga tidak mengingan saifu.

``dia tidak mengingatmu kurasa..``,kata ryu. Saifu hanya tersenyum.

``sou ka na….suzuki saifu desu..yoroshiku..shintaro..natsume``,kata saifu. Shintaro dan natsume tersenyum.

``yoroshiku saifu nee-chan..``,kata shintaro dan natsume berbarengan.


``mereka sudah besar sekali..padahal seingatku dulu…shintaro itu masih 4 tahun dan natsume 3tahun ne? sekarang mereka sudah besar…hahaha``,kata saifu sambil terkekeh pelan. Sudah jam 7 tapi saifu belum pulang dari rumah Ryutaro ,sehabis makan malam tadi ryu dan saifu mengobrol di teras belakang.

``cara bicaramu mirip nenek umur 70tahunan..tentu saja mereka tambah besar..kau juga kan?``,kata ryu sambil menatap saifu.

``yah..walau begitu..kau tinggi sekali sekarang.``kata saifu sambil tersenyum.

Ryutaro tersenyum, ryu mengumpulkan keberaniannya, ``saifu…``,panggil ryu. Saifu menoleh menatap ryu.

``hmm?``

``ehmm..tidak…``, kata ryu, keberaniannya hilang setelah melihat wajah saifu barusan . ryu merutuki dirinya yang masih saja jadi pengecut, saifu tersenyum.

``ryu..kau mau menjagaku ?``,Tanya saifu . ryu menoleh kearah saifu , dia kaget mendengar perkataan saifu.

``eh?``

``maukah kau menjagaku ?``,Tanya saifu lagi.

Ryu memandang saifu, ``Beginilah aku, keluargaku, kehidupanku.. apa kau masih mau padaku yang tidak punya apa-apa ini?``kata Ryu pada Saifu yang duduk di sampingnya. Saifu  tersenyum, mengangguk.
``hai.. suki dakara``kata Saifu sambil tersenyum, Ryu tersenyum. Menggenggam sebelah tangan Saifu yang tampak kaget tiba-tiba ryu menggenggam tangannya, lalu tersenyum menatap Ryu yang juga tengah tersenyum ke arahnya.

``Arigatou Fu`` ,kata ryu sambil memeluk saifu yang juga balas memeluknya.








Saifu berlari kencang menyusuri koridor sekolahnya, dia langsung menghampiri Aoi yang tengah memandangnya bingung.

``kau kenapa?``,Tanya aoi bingung.

Saifu mengatur nafasnya, ``AOI!!CHINEN!!``seru saifu.

``dia ekanap??~``,Tanya aoi kalut.

``DIA PINDAH!!``,seru safu lagi. yamada yang juga berada dalam ruang kelas itu juga mendengar seruan saifu I itu , dia bertukar pandang dengan yamada yang menatapnya dengan wajah kaget.







tsu~zu~ku

oww....so shortt~....haha...komen minaaaaaaaaaaaaaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar